Di setiap pertumbuhan anak, ada orang tua yang juga selalu bertumbuh. Kalimat ini pernah saya dengar dari seorang teman. Dan benar demikian adanya.
Dua hari lalu, kak Az melaporkan gigi serinya goyang. Saya yang tidak terlalu faham dengan pergigian membatin, apakah sudah waktunya? Alhamdulillah kita hidup di era teknologi, yang jika menginginkan jawaban secara singkat, padat dan cepat bisa langsung melongok ke google.
Ternyata, dari hasil googling didapatkan informasi bahwa gigi susu akan mulai berganti sejak usia 6 tahun.
Usia pertanggalan gigi susu akhirnya saya rangkum seperti ini:
Usia 6-7 tahun : gigi seri tengah
Usia 7-8 tahun: gigi seri samping
Usia 9-11 tahun: rahang bawah dan geraham pertama
Usia 10-12 tahun: taring atas
Akhirnya di hari berikutnya saya mengajak kakak Az ke PKM, selain tempatnya dekat, juga karena di tempat itu BPJS kami terdaftar.
Kami sampai sekitar pukul 08.30 dan dapat antrian nomor 8, meski hanya mengantri 8 orang ternyata membuat Kak Az bosan menunggu, beberapa kali merengek dan merajuk merasa capek.
Sambil saya ajak melihat-lihat tanaman yang berada di area PKM, saya meminta Kak Az untuk bersabar. Kak Az sempat teralihkan dengan memperhatikan buah strawberry yang sudah tampak ranum, merah merekah. Greget pengen metik, tapi ditahan karena bukan milik kita 😁.
Saya juga sempat bercerita tentang anak-anak jaman dahulu kalau giginya goyang, ini pengalaman saya sih, orang-orang dulu kalau giginya goyang maka cara nyabutnya dengan diikat pada benang lalu ditarik. Persis banget sama film Nussa yang giginya goyang dan dicopot dengan cara ditarik pakai mobil remote. Alhamdulillah sekarang fasilitas kesehatan sudah mudah diakses hingga gigi Kak Az gak perlu diikat pakai benang.
Akhirnya sekitar pukul 10.00 nama Kak Az dipanggil, kami masuk dan berjumpa dengan dokter gigi. Sebenarnya ini bukan kali pertama Az ke dokter gigi. Beberapa bulan sebelumnya Az juga sudah pernah menambal kedua giginya.
Gak sampai 10 menit akhirnya gigi yang goyang itu dicabut, Kak Az keluar ruangan sambil menggigit kapas dan sedikit terisak. Katanya sakit, mungkin sebelumnya dia mengira dicabut itu kaya waktu ditambal, yang hanya ngilu sedikit.
Untuk menyamankan perasaannya, saya membelikan es krim untuk Kak Az. Juga sebagai apresiasi atas keberanian dan kerjasamanya.
Sesampai di rumah, kak Az meminta untuk menonton. Saya ijinkan dengan syarat hanya menonton satu video. Setelah saya setelkan video di youtube, saya bergegas membereskan rumah yang masih berantakan. Disaat saya masih berjibaku dengan cucian, Kak Az datang menghampiri, sembari menyampaikan bahwa videonya sudah selesai di tonton.
Masya Allah, padahal saya tidak mendampingi seperti biasa, tidak memperhatikan dan meninggalkannya menonton sendirian, tetapi Kak Az tetap komit dengan syarat hanya satu video. Padahal kalau Az menambah nonton video lainnya saya juga gak tau.
Semoga Allah selalu memberkahi Kak Az.
Semangat menghadapi ketanggalan gigi berikutnya di waktu selanjutnya 😁.
Komentar
Posting Komentar