"Bi ini kalau besar pasti cantik, kata tetangga di suatu pagi, mengomentari bungsu kami yang sedang asyik bermain bersama kakak.
Saya tersenyum simpul mendengarnya, tak merespon dengan ucapan tetapi mendoakan dalam hati: semoga tidak hanya rupanya yang cantik, akhlak, akidah dan kesholihannya juga menawan.
Ya, keindahan rupa adalah hak Allah, yang bisa menjadi karunia dan bisa juga menjadi bencana. Adalah takdir Bi dengan rupa yang begitu manis dipandang. Tapi, segala yang fana tak perlu terlalu di puja, cukup ucapkan Masya Allah pada keindahan penciptaanNya, karena ada yang lebih abadi: amal dan kebaikan yang tak bertepi.
Kadang saya memikirkan bagaimana seorang Mushab bin Umair. Seseorang yang Allah takdirkan hadir dengan pahatan wajah yang mempesona, Namun, kesholihannya lebih mempesonakan lagi.
Mushab dengan wajah tanpannya lalu menjadi duta Islam di Kota Yatsrib. Wajah memang hal yang paling pertama menarik pandangan, tetapi dengan keindahan pesona itu Mushab menyebarkan kebaikan, mengajak kepada jalan kebenaran.
Wajah cantik dan tampan itu memang menarik hati, setidaknya akan membuat orang lain tidak segera beranjak pergi dan berkenan mendengarkannya sampai diakhiri. Jadi, ketika kita dianugerahi wajah good looking, maka pergukananlah untuk mengajak kepada kebaikan. Wajah kita jangan hanya jadi pajangan dan tontonan, tapi menjadi jembatan menuju surga.
Semoga Bi bisa meneladani sosok seistimewa Mushab bin Umair.
Komentar
Posting Komentar