Langsung ke konten utama

Ramadhan-nya Bi

Kalau tahun ini Az mulai berpuasa secara penuh, bagaimana dengan Bi? Jarak usia Az dan Bi hanya sekitar 1,5 tahun. Kalau mengikuti milestone Az, maka tahun depan ia juga mestinya bisa berpuasa seharian penuh, tapi setiap anak punya milestonenya sendiri kan?

Dimulai dari sahur, setelah membangunkan Az, saya pun membangunkan Bi. Berbeda dengan Az yang segera bangun, Bi bangun tapi sambil m\erengek, membolak balikkan badannya di kasur dulu, sembunyi di balik bantal dulu, sampai akhirnya saya gendong dan angkat ke dapur, matanya tetap merem.

Az menyuap makanannya sementara Bi hanya duduk sambil terngantuk-ngantuk, semua makanan yang saya tawarkan selalu disambut dengan gelengan, menutup rapat mulutnya setiap saya menyodorkan makanan. Karena saya memang tidak berekspektasi bahwa Bi akan berpuasa, maka saya santai aja menghadapi sikapnya. Yang penting membiasakan suasana saahur dan berpuasa dulu sama Bi, dan saya sudah dapat gambaran gimana tantangannya mengajak Bi berpuasa tahun depan nanti.

Ketika saya sedang menyuap makanan, Bi berangsur keluar dari lingkaran, mundur terus kebelakang hingga mencapai kamar. Kami yang menyaksikan tingkahnya hanya tertawa, membayangkan tahun depan akan lebih seru wkwkwk.

Demikian lah akhirnya yang sahur hanya Ayah, saya dan Az karena Bi sudah sukses melingker lagi di kamar.

Pagi harinya, sambil bercanda saya mengingatkan Bi bahwa hari ini dia puasa karena tadi sudah bangun sahur, Bi hanya mesem-mesem, be like: lihat aja nanti.

Menjelang siang, Bi kukuh dengan pilihannya sendiri, merasa haus dia pun segera ke dapur dan minum, saya yang mengingatkan: Bi, gak puasa?. Aku masih kecil, katanya. Dengan santainya dia membuka kulkas, menggigit bolu dan memakan snack.

Alhamdulillah, kakak Az sama sekali gak tergoda dan terpengaruh sama kelakuan adiknya. Meski Bi terlihat beberapa kali makan di samping Az, tapi Az tetap diam tak bereaksi apapun. Ketika saya tanyakan: Lapar, Ka?. Jawabannnya: Lapar sih, tapi aku lagi puasa.

Di waktu sholat, biasanya saya hanya mengantar Az ke masjid di saat Dhuhur dan Ashar saja, sedangkan Maghrib dan Isya kami akan sholat bersama-sama ke masjid. Bi juga ikut, dengan menggunakan mukenanya, dia duduk di samping saya. Saat sholat dimulai, dia langsung tiduran di atas sajadah yang dibentangkan,  kadang hanya duduk-duduk saja, baik di waktu Maghrib maupun Isya dan Tarawih. Jadi dia ikut ke masjid, tapi gak sholat satu raka'at pun hahah.

Demikian tingkah Bi yang sungguh ajaib, perlu kesabaran khusus untuk menaklukkannya. Kudu lebih banyak didoakan ya Bi ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa