Langsung ke konten utama

Arabic Class

Bulan ini kakak Az sedang mengikuti kelas Bahasa Arab, sudah pertemuan ketiga sebenarnya. Hasil observasi pada silam waktu menunjukkan Az cukup baik melafalkan, membaca dan mengingat bahasa Arab. Dan sering menanyakan mufrodat yang saya tak tahu, kaya apa bahasa arabnya AC, dan kalau bilang Bunda lupa, terus jawabannya : Bunda waktu kecil tidak belajar? Wkwkw

Lalu bertemulah dengan edufic, platform online yang diinisiasi oleh Pak Ario, sebenarnya kelasnya ada beraneka ragam, juga ada pilihan free atau premium. Karena harus menunggu usia minimal yaitu 6 tahun, akhirnya bisa mendaftar di batch #3.

Jujurly, ini adalah kali pertama Az ikut belajar online, biasanya hanya belajar 'real' di rumah bersama Bunda. Jadi sekalian ngecek apakah dia nyaman belajar secara online.

Alhamdulillahnya dapat fasilitator yang sabar dan perhatian, yang setiap sebelum dimulai kelas selalu menanyakan apakah akan hadir di kelas, yang selalu bertanya apa kesukaan anak agar bisa terbangun bonding, memperhatikan satu per satu anak-anak dengan detail dan selalu berupaya membangun komunikasi di setiap anak.


Oia kakak fasilitatornya adalah Kak Ikma, mahasiswi Indonesia yang sedang kuliah kedokteran di Mesir, jadi kadang di pertemuan Kak Ikma menunjukkan pemandangan di Mesir yang membuat Az suka. Impiannya Az yang selalu di sampaikan ke saya : Mau sekolah di Mesir.

Di setiap pertemuan, selalu ada materi yang harus ditulis dan tugas yang mesti dikerjakan. Sebenarnya materinya gak banyak, tapi Az yang masih berlatih mempelancar baca tulisnya kadang mengeluh capek, tangannya pegel karena nulis haha. Tapi Alhamdulillah Az kooperatif, meski setelah itu harus ada reward : habis nulis ini Bunda harus bolehin Az blabla ya, harus ngasih ini yaa. Dasar bocah :D

Pekan ini pembahasanya tentang pembagian isim, yaitu terbagi menjadi raf', nasb, dan jarr. Tema yang cukup berat untuk ditelan anak yang baru genap 6 tahun. Di rumah Az langsung belajar hiwar sederhana kaya masmuka, kaifa haluk. Nah, di edufic pembelajarannya dimulai dari mengenali nahw sharf. Kalau bahasa Inggris itu, kadang kan ada langsung belajar ke vocab dan conversation. Ada juga yang mulai belajarnya dari grammarnya dulu. Kalau belajar dari grammarnya dulu kan cendrung berat ya, meski nanti hasilnya bagus karena susunan katanya sudah tertata. Tapi semua baik kok, mau dari sisi yang mana dulu, pembelajaran tetaplah penting.

Enaknya, Kak Ikma menyajikan materi tentang isim, fi'il dan harf dengan metode ala anak-anak. 

Nanti kita tanyakan reviewnya ke Az langsung ya, hari ini mau ngemall dulu. Request Az kalau habis disunat diajak ke mall :D. Karena kami itu emang jarang banget ke mall, saya gak terlalu suka keramaian soalnya :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa