Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Cinta dari Pria Lain

Aku seorang perempuan, usiaku 28 tahun. Tahun ini adalah tahun kelima dari pernikahanku. Tahun dimana keromantisan semakin memudar, berganti dengan persahabatan yang saling memahami. Tapi aku semakin payah, seiring anak yang semakin banyak tingkah, juga suami yang pulang dengan membawa sejuta lelah, sampai aku tak mampu lagi sekedar berkeluh kesah. Tiba-tiba saja, aku menyadari. Ada cinta dari lelaki lain, yang begitu berlimpah. Dia, seorang pria lain. Bukan suamiku. Aku masih inget hari itu, hujan deras yang sedari siang hingga aku pulang kantor dengan basah kuyup. Sialnya, aku baru inget semalam jas hujanku dipinjam suami, saat dia membelikanku sebungkus nasi goreng. Tiba di rumah dengan tubuh yang menggigil, suamiku belum tiba. Priaku menyambutku, memelukku erat, mengalirkan kehangatan. Sungguh, aku semakin cinta. Tak jarang kulihat tatapan cemburu dari suamiku, ketika aku terlalu asik berduaan dengan priaku atau dengan mata berbinar keceritakan kebaikan priaku ...

Makanan

Ada dua anggota tubuh kita yang memerlukan makanan. Tebak apa? Perut? Benar Satunya lagi? Ya, otak. Perut dan otak. Keduanya memerlukan makanan. Makanan untuk perut? Tau dong ya, karbohidrat, buah, sayur dan protein. Boleh ditambah susu, tapi gak wajib. Wajibnya buat anak 0-6 bulan. Kalo otak? Makanannya adalah bacaan, bisa buku, kitab suci, novel. Boleh ditambah status fesbuk, asal bukan status palsu. Bedanya, perut kalau lapar akan bereaksi, merasa lapar. Bunyi keroncongan. Lemas. Gak pengen ngapa ngapain. Lhaa itumah malas. Kalau otak lapar, gimana? Keliatan juga kok. Dari ucapannya, tindakannya. Itu refleksi dari pemikiran. Terus lagi, kalau perut lapar paling yang ngerasain kita sendiri, sakit perut sendiri, gak dibagi bagi ke tetangga.  Otak kalau lapar, siapa yang ngerasain? Kadang dirinya sendiri gak sadar. Tapi orang lain yang kena. Si penebar fitnah, pengujar kebencian, pemecah belah manusia, pencipta hoaks, itu sadar gak kalo otaknya lagi lap...

Seberapa Gregetnya Kamu?

Seberapa Gregetnya Kamu? Kemarin, gue mau submit invoice ke PHM… Terus? Invoicenya gak gue bawa WUAHAHAHAHA Eh, ini serius. Beneran terjadi. Begitulah, baru mau masuk PHM baru sadar, lha invoicenya mana. Jadi deh puter balik (ke kantor) lagi. Karang Jawa – Balikpapan Baru, lumayan. Terus… Waktu nunggu antrian untuk submit, aku duduk diem, sambil mikir kok bisa lupa parah banget nget gitu. Tetiba… “Mba, yang ikut Brevet itu ya? Tanya seseorang. Aku menoleh, perempuan, berhijab dan tersenyum. “Iya, brevet stipan kan? Aku menjawab sembari bertanya, memastikan lagi. “Iya mba, kan kita sekelas. Aku...(menyebutkan namanya)”, jawab perempuan itu lagi. Dan aku, antara kaget, takjub dan senang. Anyway, Brevet yang kami perbincangkan itu hanya sebuah kursus singkat, hanya 3 bulan. Dan itu terjadi di pertengahan tahun 2015. 3 tahun lalu, men. Dan ada yang masih inget teman sekelasnya. Jadi, training Brevet yang singkat itu hanya di hari Sab...

Welcome Third Trimester

Gak kerasa trimester 3 udah tinggal beberapa hari lagi… ((GAK KERASA)) Daaann tanda tanda sudah mulai terlihat. Mulai dari badan yang semakin berat mendekati 60 nafas yang semakin pendek, lebih tepatnya mulai sering ngos ngosan :D Tidur semakin gak nyaman, hadap kanan pegel, hadap kiri senep, telentang gak napas, tengkurep apalagi :P. Anyway menurut rekomendasi sebaiknya sih hadap kiri tapi kalau Rosul tidur menghadap kanan. Klo aku ya tak bolak balik, ke kanan mulu gak sanggup apalagi ke kiri terus aseli pegel. Tengah malam kadang harus terbangun, karena entah kenapa baby selalu aktif di malam hari, aktif ngejedug jedugin kaki ke perut maksudnya J Kaki pun mulai sering keram keram pegel, ya iyalah biasa nahan bobot 40-45 kilo tetiba harus nopang berat nyaris 60 kilo, belum lagi klo Azka pengen di gendong, ditambahin lagi 10 kilo. Sabar ya kaki :D Terusss, sudah mulai geraaaahhh. Rambut sudah dipotong super duper pendek, kalo gak ada larangan buat botak udah di...

Mengingat Yang Pasti

Lagi asik ngejar dunia, eh tau tau mati.. Begitu tulisan yang lewat di timeline dan sukses menghentikan scrolku. Tertegun sejenak. Ya, terkadang kita memang harus berhenti sejenak, mereview langkah kembali. Apakah masih di jalur yang benar? Atau sedikit melenceng dari jalan yang lurus? Atau udah benar benar berada di kelokan? Supaya apa? Supaya kalo tiba tiba mati, maka bukan kematian yang sia sia. Ahh, mengingat mati memang selalu membuat cengeng. Rasanya mau langsung berhenti beraktivitas dan sholat sepanjang waktu. Eh tapi begitu keinget cicilan rumah yang belum kelar kelar, bubar dah keinginannya. Jadi pengen kerja…kerja…dan gajian :D Atau pas lagi ngaca, ngeliat badan masih sehat, muka masih cantik (yakalii) atau ngeliat anak masih kecil (pertanda usia masih muda *eh) terus membatin : Gak ah, kayanya masih lama aku matinya. Padahal…padahal yaa..kontrak hidup kita gak ditentukan sama usia, sehat, atau apapun. Itu hak prerogatif Allah, entah mau manggil kapan. S...

Masuk Pak Eko

Hari Sabtu... Azka sedang memainkan pulpennya Nenek di tepi kasur, ayah sedang gegoleran sambil streaming film. Adek tidur disamping ayah. Bunda sedang ngunyah biskuit Khong Guan. Yang nanya, biskuit khong guan bapaknya kemana? Itu lagi gegoleran... Ngeng...ngeng...masuukk ", teriak Azka. Mungkin mobilnya lagi masuk gorong gorong imajinasi. "Masuk? ayahnya bertanya, menggantung, seperti berharap ada kelanjutannya. " Masuk paeko", Azka terpancing, melanjutkan kalimat ayah. Ayah terbahak. Aku tersedak. Azka tetap melempeng. "Ayaaahhh, ngapain ngajarin gitu," aku yang habis tersedak, bukannya cari minum, malah merepet, ngomel. Dalam beberapa situasi, yang tertawa memang pelakunya, gak usah ditanya. "Emang kenapa bun? Gak jelek kan? Ayah pura pura bertanya, berupaya membela diri. " Emang gak jelek. Tapi itu gak bermanfaat. Coba ayah klo mau ngajarin Azka itu, yang bermanfaat klo gak buat dunia ya buat akhira...

Fitrah Seksualitas

Fitrah Seksualitas secara defintif : 6. Ayah Penanggungjawab Pendidikan Sesungguhnya ayahlah penanggungjawab pendidikan, yang merancang arah dan tujuan pendidikan keluarganya sesuai misi keluarganya. Ibulah yang kelak mendetailkannya menjadi proyek atau kegiatan harian. Secara fitrah bahasa, wanita lebih cerdas bahasa dibanding para lelaki. Wanita bicara 50rb sampai 70rb kata perhari, jadi ibu memang lebih banyak membersamai anak. 7. Ayah Konsultan Pendidikan Melihat bahwa seorang lelaki “single tasking” dibanding wanita yang “multi tasking”, para ayah tidak bisa terlalu banyak turun dalam hal detail, bahkan mereka perlu lebih banyak berada di luar masalah agar bisa memberikan solusi yang jernih bagi para ibu yang dalam kesehariannya sudah dipenuhi banyak masalah dalam mendidik. Para ayah yang tidak mau atau sulit terlibat dalam proses mendidik anak anaknya, umumnya adalah para ayah yang tidak selesai dengan dirinya atau tidak bahagia menjalani kar...

Day 10 : It's Final

Akhirnyaaaa.... Setelah membaca berbagai literatur dan berkaca selama 10 hari belakangan ini, saya menyimpulkan bahwa saya seorang tipe pembelajar dengan gaya belajar visual auditory. Emang penting banget mengenal diri sendiri ini ya, setidaknya saya tahu apa yang harus saya lakukan agar proses dan hasil belajar saya berjalan optimal. Yaakkk alhamdulillah selesai juga tantangan 10 hari ini. #harike10 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 9 : Belajar Sendiri aka Mandiri

Semakin kesini saya semakin merasa bahwa saya ini tipe visual auditori, saya perlu melihat, membaca, mendengar dan terakhir mengeksekusi. Saya inget sekali ketika proses menyusui dan MPASI Azka sebagian besar ilmu yang saya dapat hanya dari google (baca : blogwalking). Mulai dari memilih peralatan ASIP, proses penyimpanan pemanasan dan penghidangan ASIP semua yang baca dari artikel artikel. Bahwan waktu itu saya belum kenal dengan profesi konselor laktasi. Saya belum kenal AIMI. Saya belum bergabung di grup menyusui dan MPASI manapun. Begitu juga dengan proses MPASI, saya juga mencari literatur dengan membaca dan menuliskannya kembali. #harike9 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 7: Menghafal dengan Visual

Ini pemandangan desktop laptop saya belakangan ini, saya sedang mencoba menghafal 10 ayat pertama Surat Al Kahfi. Jadi, saya tulis di note yang setiap hari saya lihat. Metode ini tentu saja berhasil karena secara "terpaksa" saya melihat, membaca dan akhirnya menghafalnya. Oiya foto lainnya, itu fotonya Azka ya :D #harike7 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 6 : Gaya belajar karena Kepribadian?

Tetiba saya kepikiran apakah gaya belajar memiliki pengaruh dengan kepribadian? Misalnya orang berkepribadian Koleris akan cendrung memiliki gaya belajar visual. Kenapa bisa memikirkan begitu? Karena kepribadian adalah karakteristik unik yang mempengaruhi prilaku seseorang dan gaya belajar merupakan sikap dan prilaku yang menuntukan kesukaan seseorang dalam belajar.  Penasaran dengan pertanyaan sederhana ini akhirnya saya browsing. Sebagai pemilik gaya belajar visual, tentu saja yang saya browsing adalah jurnal. Hasilnya ternyata tidak signifikan. Artinya kepribadian seseorang tidak memberi pengaruh pada gaya belajarnya. Bisa saja seseorang memiliki kepribadian yang sama tetapi mempunya gaya belajar yang berbeda. #harike6 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 5 : Apakah Kinestetik?

Awalnya saya menganggap bahwa saya tidak mempunyai gaya belajar kinestetik, tetapi ketika membaca ciri ciri gaya belajar kinestetik, langsung bergumam kok diantaranya ada saya yaaaa. Aduhh plinplan :D Berikut ciri kinestik yang ada di diri saya : 1. Tidak mudah terganggu dengan keributan : Sepertinya ini karena style saya yang cendrung cuek, atau istilahnya bodo amat :P 2. Menyukai buku buku : Saya suka membaca, sangat suka. Tetapi sepertinya semua orang yang bergaya belajar lainnya juga suka buku. Artinya menyukai buku itu tidak berkaitan dengan gaya belajar tertentu. 3. Tidak dapat mengingat geografi : Saya kurang paham apa yang dimaksud disini adalah peta, karena saya bisa mengingat letak letak tempat di peta tetapi gak bisa mengingat arah lokasi ke tempat yang baru, misalnya saya harus ke daerah A, maka rute ke daerah itu gak bisa saya ingat kalau hanya sekali mengunjunginya, tapi saya inget tempat tempat yang terlewati misalnya bentuk bangunan, baliho atau apa yang dijalan....

Day 4 : Menjajaki Auditori

Meski hasil test kuis kemarin adalah visual, saya mencoba menjajaki kemungkinan lainnya, karena beberapa ciri sepertinya juga melekat pada saya. Kemungkinan itu adalah Auditori. Saya teringat pada satu hal, saya mudah sekali menghafal tetapi mudah juga lupanya. Beberapa hafalan yang saya inget karena biasanya saya pernah mendengarnya. Hafalan surat misalnya, saya mampu mengingat karena saya inget suara qori yang membacakannya. Dari situ saya menarik kesimpulan, saya juga memiliki kecendrungan auditori. Itu wajar, beberapa gaya belajar bisa saja dimiliki seseorang, tetapi tetap ada gaya belajar yang dominan yang dimiliki. Dalam hal ini saya dominan visual dan memiliki sedikit auditori. Berikut tiga ciri auditori yang saya miliki dari berbagai ciri auditori : 1. Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri 2. Penampilan rapi 3. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan #harike4 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 3 : Mencoba Kuis...

Ketika pekan lalu di share materi tentang gaya belajar ini, secara refleks saya membatin, setelah membaca ciri ciri berbagai gaya belajar, waahh aku banget ini visual, eh tapi aku juga kayanya ada auditory juga. Meski beberapa ciri ada yang gak aku banget :p Akhirnya mencoba mengikuti salah satu kuis tentang tipe pembelajar. Dan taraaaa, ini lah hasilnya : You Got : Tipe Pembelajar Visual Dan inilah beberapa ciri seorang visual : 1. Bicara agak cepat : Entah beberapa kali saya ditegur karena ngomong gak pake titik koma :P 2. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi : Mungkin dulu iya, tapi karena sekarang sedang punya batita, tahun depan akan punya 2 hehe. Jadi, penampilan emang agak berkurang, prinsipnya yang penting pake baju. Eh tapi salah satu alasan saya suka nonton korea adalah saya suka penampilan (baca : style) pemain pemainnya :D. 3. Tidak mudah terganggu oleh keributan : Iyes benar, saya cendrung gak peduli terhadap suara suara asing, apalagi ...

Day 2 : Cara Mengenali Hypnobirthing

Ini niat dari seminggu yang lalu, pengen tau tentang hypnobirthing. Selain karena sedang hamil, pengalaman melahirkan anak pertama setahun yang lalu yang kurang menyenangkan juga alasan lainnya. Cara yang pertama, dan biasanya dilakukan orang orang lainnya adalah Googling :) Nah dari googling ini munculah berbagai referensi. Dan yang paling pertama saya pilih adalah artikel. Padahal ada banyak referensi video atau voice lainnya. Disini saya paham bahwa saya dominan visual. Saya merasa lebih baik membaca daripada harus menonton atau mendengar. Dan saat membaca, saya biasanya membaca dengan cepat dan merangkum intinya saja. Oiya ini mungkin gak penting banget, tapi kemarin barusan nyelesain novel Dilan 3 jenis itu di sela sela  jam kerja heheh. #harike2 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Day 1 : Mengenal Gaya Belajar

Bismillah tantangan game level 4 telah dimulai... Tantangannya tentang menemukan gaya belajar, bisa anak, diri sendiri dan pasangan. Tapi mengingat Azka masih under 2 years dimana dia lebih banyak di eksplorasi ketimbang di observasi jadi tantangannya buat aku sendiri aja deh :) Secara garis besar ada 3 jenis gaya belajar, yaitu Auditory, Visual dan Kinestetik. Dahulu saya belum mengenal jenis jenis gaya belajar ini, saya hanya melakukan apa yang menurut saya saya suka belajar dengan cara itu. Saya suka belajar dengan cara membuat resume sendiri, baik grafik atau bagan. Suka betah berjam jam membaca tanpa terpengaruh keributan, ah I see pernah menghabiskan novel Dan Brown dalam waktu semalam. Skip deh ini gak termasuk belajar :P Sampai akhirnya ketika baca baca materi game level 4 ini bahwa saya seorang auditory dan visual. Masalahnya saya belum tahu diantara 2 ini mana yang paling dominan. Dan inilah yang akan saya observasi selama 10 hari kedepan. Lets... #harike1 #T...

Day 10 : Azka care to other..

Di suatu siang di hari libur, seperti biasa kami lebih sering menghabiskan waktu bertiga di kamar, saling bercanda, tertawa dan terkadang usil :p Ayah secara sengaja menimpuk bantal ke saya, dan otomatis saya pura pura nangis dan reaksi Azka, dia tetiba juga ikut menagis teriak dan berusaha menyingkirkan bantal di kepala saya. Kaget dengan reaksi Azka, ayah kembali mengulang keisengannya itu dan lagi lagi Azka beraksi sama. Ketika saya balik, bantal tersebut gantian saya timpuk ke kepala ayahnya, Azka juga bertindak sama. Sepertinya kecerdasan emosional Azka berupa empati mulai terbentuk, dia tidak suka melihat orang tuanya tersakiti atau menagis. Ah nak bunda terharu :) #tantangan_hari_ke10 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa

Day 9 : Let's Swim..

Ini juga salah satu kegiatan Azka yang tidak bisa saya dampingi, tetapi alhamdulillah ada bunda bunda di sekolah yang bisa menggantikan posisi saya sementara waktu. Yups kegiatan Azka yang ini adalah berenang. Salah satu kegiatan Azka ketika di sekolah. Berenang adalah salah satu olahraga yang dianjurkan, selain berkuda dan memanah. Azka yang pada dasarnya emang suka sama air jelas merasa senang di ajak berenang dan setelahnya dia tidur pulas banget. Berenang memang melelahkan ya nak :) #tantangan_hari_ke9 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa

Day 8 : Fun Cooking

Ada beberapa kegiatan harian Azka yang tidak bisa saya dampingi sepenuhnya, namun saya sangat bersyukur karena tetap kecipratan foto fotonya (dengan wajah bahagianya, tentu saja). Misalnya kegiatan fun cooking seperti ini, yang dilakukan sebagai kegiatan di sekolahnya, di baby school nya. Terus terang saya pun belum juga mengajaknya ikut berkecimpung di dapur, karena kondisi dapur kami yang menurut saya masih kurang save buat anak seusia Azka. Next akan saya kondisikan Azka untuk ikut berbaur menyiapkan masakan, duh ini sayanya yang kudu rajin masak yak :P # tantangan_hari_8 # kelasbunsayiip3 # game_level_3 # kami_bisa

Day 7 : Menumbuhkan Minat Baca

Sebenarnya saya sudah memerperkenalkan buku ke Azka sejak usia 3 bulan, buku pertamanya tentu saja buku bantal yang terbuat dari kain dakron (kalau gak salah), super aman karena bisa bolak balik di cuci dan digigit gigit. Biasanya cuma terdiri dari satu kosakata dan disini keterampilan emaknya untuk menjabarkan dibutuhkan :D Seiring bertambahnya usia, bukunya Azka pun berganti menjadi hardbook, buku yang halamannya tebal, bisa di lap kalo kotor dan beberapa kali dilempar ke saya dan sakit wkwk, karena emang bentuknya tebal dan keras. Masih aman juga karena anti sobek. Dan sampai sekarang saya masih bertahan di buku jenis ini, beberapa sempat saya belikan buku "beneran" alias buku dengan lembar kertas tipis dan berakhir disobek sobek kemudian masuk mulut. Gak asik aja nyongkelin mulut bocah buat ngeluarin gumpalan gumpalan kertas. Nah kapan time membacakan buku? Sejujurnya saya belum punya waktu yang konsisten. Fleksible sekali. Terkadang Azka yang sudah tidur duluan, at...

Day 6 : Azka dan Surat Surat Pendek

Saya sering kali ketika berkendara atau sedang menyusui sembari membacakan surat surat pendek. Iya beneran surat pendek, semisal Al Ikhlash, Al Falaq, Annas, Alfatihah dan Ayat Kursi. Hanya itu yang diulang ulang, sesekali Surat Arrahman, tapi biasanya hanya 1/4 surat karena saya gak hafal. Azka, terkadang ikut berceloteh dengan bahasa yang hanya dipahaminya, terkadang juga hanya mendengarkan, terkadang juga malah asik memainkan mobil mobilannya sendiri. Tapi saya paham, otak anak seperti spons yang mennyerap apa saja, meski terlihat dia sembari bermain main, itu wajar. Karena dunia anak memang bermain, klo dia duduk khusyu mendengarkan mungkin saya yang heran :) Belakangan saya menyadari bahwa apa yang saya lakukan berkaitan dengan kecerdasan spritualnya, dengan kata lain dengan fitrahnya. #tantangan_hari_ke6 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa

Day 5 : I want to Know Everything

Azka selepas pulang sekolah bersama kami (maksudnya kami pulang kerja dan dia pulang sekolah), setelah mengucapkan salam. Benar, saya yang mengucapkan salam dan Azka (belum) mulai mengikuti mengucapkan salam. Sambil masih di gendong biasanya Azka langsung menunjuk saklar lampu, meminta agar dia yang menyalakan lampu. Tentu saja saya membolehkan karena sayapun mengawasinya. Jika saklar sudah berpindah posisi dan lampu menyala, Azka langsung tertawa girang, kemudian melanjutkan menunjuk saklar lampu di ruangan sebelahnya. Begitu seterusnya sampai semua lampu di rumah kami menyala :) Beberapa kali juga saya mendapatinya mencoba meraih tombol di standing fan kami yang setinggi badannya, beberapa kali kipas angin itu terjatuh dan menimpanya. Tentu Azka menangis, lalu berhenti meraih tombolnya? Gaaakkk :) Saya memaklumi karena usia Azka adalah usia dimana dia sedang  Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, dan ingin menyentuh apa saja.  Itu normal dan wajar saja. Kewajiban sa...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa

Day 3 : Mengunjungi Perpustakaan Daerah

Salah satu destinasi kami dalam menghabiskan waktu libur adalah berkunjung ke perpustakaan daerah.Tempatnya luas, nyaman, bersih dan yang terakhir entah kekurangan atau kelebihannya, adalah SEPI :) Mengajak Azka ke tempat ini tentu dengan tujuan, ada banyak manfaat yang bisa di dapat. Azka bisa mengeksplor lebih banyak buku, mencoba berbagai permainan edukatif dan bermain bersama teman sebayanya. Untuk point terakhir ini memang bukan bermain bersama seperti umumnya, tetapi sama sama bermain, saya memaklumi karena Azka masih di fase egosentris, mau berbaur saja sudah alhamdulillah :) He enjoys his trip for today :) #tantangan_hari_ke3 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa

Day 2 : Memasukkan Lingkaran

Sebulan lalu saya membeli mainan ini, beberapa kali mencoba menawarkan ke Azka dan berakhir kepingan tersebut di lempar lempar * semua mainannya suka di lempar lempar :D Di berbagai kesempatan saya menemaninya duduk, mengajarkan cara bermainnya. Mulai dari memilih lingkaran terbesar dan memasukkan ke tempatnya. Awalnya Azka mencoba memasukkan, tanpa urutan besar kecilnya :D. Saya biarkan tanpa interopeksi, di lain kesempatan Azka mulai mengurutkan besar ke kecil. Beberapa kali dia meleset memasukkan lingkaran lingkaran itu dan berakhir dengan di lempar :) Tidak apa, berlahan nanti pasti bisa :) #tantangan_hari_ke2 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa

Day 1 : Menunggu Ayah Sholat

Game level 3 is starting… Tema nya tentang melejitkan kecerdasan anak. Secara garis besar ada 3 jenis kecerdasan yaitu : Kecerdasan Intelektual  (IQ), Kecerdasan Emosional  (EQ) dan Kecerdasan Spritual (SQ) Dari ketiga jenis kecerdasan ini ada sub tema masing masing. Kecerdasan Intelektual  (IQ) meliputi  :  kecerdasan bahasa (linguistic),   musik (musical), logika-matematika (logical-mathematical),   spasial (spatial),   kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic),   intrapersonal (intrapersonal),    interpersonal (interpersonal),   naturalis (naturalits) dan   eksistensial (existensial). Kecerdasan Emosional  (EQ) meliputi :    Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri), Kemampuan Mengelola Emosi, Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi), Kemampuan , Mengenali Emosi Orang lain (Empati) dan Membina Hubungan Dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial), Kecerdasan Spritual (SQ) berdasarkan pr...