Langsung ke konten utama

Mengingat Yang Pasti

Lagi asik ngejar dunia, eh tau tau mati..

Begitu tulisan yang lewat di timeline dan sukses menghentikan scrolku. Tertegun sejenak. Ya, terkadang kita memang harus berhenti sejenak, mereview langkah kembali. Apakah masih di jalur yang benar? Atau sedikit melenceng dari jalan yang lurus? Atau udah benar benar berada di kelokan?

Supaya apa? Supaya kalo tiba tiba mati, maka bukan kematian yang sia sia.

Ahh, mengingat mati memang selalu membuat cengeng. Rasanya mau langsung berhenti beraktivitas dan sholat sepanjang waktu. Eh tapi begitu keinget cicilan rumah yang belum kelar kelar, bubar dah keinginannya. Jadi pengen kerja…kerja…dan gajian :D

Atau pas lagi ngaca, ngeliat badan masih sehat, muka masih cantik (yakalii) atau ngeliat anak masih kecil (pertanda usia masih muda *eh) terus membatin : Gak ah, kayanya masih lama aku matinya.

Padahal…padahal yaa..kontrak hidup kita gak ditentukan sama usia, sehat, atau apapun. Itu hak prerogatif Allah, entah mau manggil kapan. Sekarang, hari ini atau esok hiks....

Jujurly, aku setiap kali melintas di TPU selalu terlintas pikiran dibagian mana nanti aku akan di tidurkan. Atau pas dapat kabar kematian seseorang terbayang bagaimana nanti kabar kematianku ya..

Benar benar, mengingat mati itu bikin cengeng yaa..
Tapi juga bermanfaat.
Mau begosipan, inget mati langsung bubar…
Mau cek ig Lamtur, inget mati, langsung skip..
Mau drakoran, inget mati, langsung nonton episode terakhir aja…eh jebule tetep drakoran. Hush, sana tobat!!!


Begitulah…
Dunia ini fana dan sebaik baik nasihat adalah kematian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pecha Kucha Sesi 3

3 tim yang hadir dengan video Pecha Kucha yaitu: 1. Finansial ( https://youtu.be/Vc7qsQzasME ) Masing-masing slide tidak 20detik tepat dan total keseluruhan lebih dari 1 detik. Point 8 untuk kriteria ini. Penyampaian pesan jelas dan gamblang tapi ada slide yang masih seperti berbentuk flayer hingga pointnya 8. 2. Thama 01 ( https://youtu.be/oB5cqnch1OM ) Durasi videonya 6 menit 44 detik hingga saya beri point 8. Pesan tersampaikan dengan lugas dan jelas, mudah dipahami dengan baik hingga pointnya 10. 3. Jernih ( https://youtu.be/uASfblg70Kg ) Durasi video lebih dari 3 detik, yaitu 6 menit 43 detik. Hingga saya beri point 8. Pesan terdeliver  dengan baik, bahasa mudah dipahami dan gampang dicerna. Poinnya 10 untuk Jernih.

#NHW6 : Bukan Sekedar Menjadi Ibu

Setelah  Demi Masa.. Sesungguhnya manusia benar benar dalam kerugian Kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.. (QS Al-Ashr 1-3) Setiap kali mengingat tentang manajemen waktu, selalu diingatkan oleh surat Al-Ashr diatas, Surat yang sering dibaca dan belum dijalankan dengan maksimal. Menentukan prioritas emang seharusnya dilakukan ya, karena udah sering waktu berlalu dan diri masih ngerasa gini gini aja *jewer diri sendiri. Mari kita checklist... Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting Aktivitas Paling Penting : 1. Ibadah 2. Memasak dan beberes rumah 3. Mengejar milestone 0 KM Aktivitas paling tidak penting : 1. Scrolling medsos, stalking, cek ig Lambe Turah 2. Nonton drama korea  3. Leyeh leyeh, tidur kebanyakan. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? Hiks honestly banyak scrolling medsos ini paling berba...

Materi 6 : Ibu Manajer Handal Keluarga

*Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang _wajib professional_ menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ? Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban s...