Langsung ke konten utama

NHW 3 : Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah

Akhirnyaaa sampailah di pekan ke tiga dengan materi dan tentu saja NHW yang rasanya semakin We O We bangeett.

Yah, pekan ini NHW nya adalah membuat surat cinta. Kalau tugas ini terselesaikan dengan baik maka bisa dipastikan ini adalah surat cinta pertama saya. Aduh gak romantis banget deh saya :) padahal syuka nya nonton drama korea :p

Surat cintanya di skip dulu yaa, saya belum siap di publish, karena alasan keamanan eh kenyamanan aja sih :)

Baiklah mari melanjut ke tugas berikutnya :)

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
 Surat cinta nya sudah saya kirim via WA dan responnya nanti motornya ku service ya :D terus ada icon lopelope gitu. Kenapa lewat WA? Karena saya masih syebel gegara cerita service motor kemarin :p. Aku sebel pun masih bisa buat surat cinta :D


b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
 Alhamdulillah putra pertama kami, Azka Raihan Alfatih kini berusia 6m26d dan sedang sangat menggemaskan, Masya Allah.
Azka dimata saya adalah :
1. Memiliki emosi yang stabil
Yes, saya jaraaaanng sekali melihatnya berteriak atau tantrum.
2. Jam tidur teratur
Setelah dia berusia 3 bulan saya bahkan lupa kapan terakhir bergadang. Di awal kelahirannya dia terbangun setiap jam untuk menyusu dan itu sangat wajar, setelah itu dia kembali terlelap. Sekarang dia hanya 3- 4 kali terbangun untuk menyusu, itu pun dengan mata yang tetap terpejam :). 
3. Pemerhati
Jangan mencoba menegurnya saat dia sedang fokus dengan pengamatannya, gak akan noleh :D
4. Menyukai hal hal baru
Saya sering membawa nya jalan jalan di seputar kompleks di sore hari selepas pulang kerja. Dia sering kali menimpali penjelasan saya dengan mata yang berbinar.
5. Tangguh
Beberapa kali Azka sempat 'terjun payung' dari kasur kami. Jatuh pertama saat usia 5 bulan dari double spring bed kami, dia menangis keras karena kaget dengan teriakan ayahnya :(, 20 menit kemudian dia kembali tenang dan terlelap. Selanjutnya 3 4 kali dia nyungsep dari atas kasur (kasur sudah kami ganti single bed yang jaraknya hanya sejengkal dr lantai), dia hanya diam dan meraih pegangan terdekat :)
6. Pantang Menyerah
Saya pernah meletakkan mainannya sedikit agak jauh dari jangkauannya, dengan asumsi itu tidak akan diraihnya. Dan tebakan saya meleset, dia dengan penuh perjuangan mampu mengambilnya sembari tersenyum.
7. Pengertian
Saya cukup mengatakan bunda mau istirahat sejenak ya dek, dan saya bisa tertidur dengan dia di sisi saya, tanpa mengganggu.
8. Rasa Ingin tahu yang tinggi
Katanya istilah kekiniannya adalah kepo 😁. Azka selalu ingin mengetahui, mendekat, memegang apapun yang ada disekitarnya, terutama jika dia baru melihatnya.


Semakin bertambah usianya, akan semakin banyak potensi yang dimilikinya dan saya akan tetap menggali dan mengarahkannya.


c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Saya adalah seorang fast learner dan pembelajar, saya sangat suka mengetahui hal hal baru dan inilah yang menurun pada Azka. Ilmu seputar parenting dan tumbuh kembang anak sekarang jadi fokus saya, meski terkadang teori yang saya pahami tidak segampang di praktekkan.

 Saya seorang dengan daya juang tangguh, daya juang ini sifat yang menurun dari mama saya dan saya cendrung ambisius dan perfeksionist.


Semakin saya mengenal diri saya, semakin saya menyadari jika Azka adalah copy paste diri saya. Secara fisik dia mirip ayahnya, tetapi sifat dan sikapnya kami 11 12.

Suami saya dalam beberapa hal, bertolak belakang dengan saya. Itulah mengapa Allah menakdirkan kami bersama, untuk saling mengisi.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
 Saat ini kami tinggal di sebuah di pinggiran kota Balikpapan, interaksi saya dengan tetangga hanya pada sore hari dan jika ada acara.Selebihnya kami sibuk dengan pekerjaan masing masing.
Tetangga kami adalah orang orang yang baik, saling menyapa jika berpapasan. Bahkan pernah seorang tetangga menyapa saya di sebuah pusat perbelajaan yang jauh dari rumah, saya bahkan lupa wajahnya karena jarang bertemu. Hiks

Yang perlu diperbaiki dari lingkungan kami adalah kesadaran para orang tua akan perannya sebagai orang tua. Seringkali saya mendengar teriakan 10 oktaf terhadap anak mereka yang saya pikir kesalahan anak tersebut hanya masalah sepele. Iya pernah di pagi hari saya mendengar seorang ibu yang mengatakan b*d*h dan g*bl*k ke anaknya hanya karena anak tersebut memakai air tampungan untuk mandi (mati air adalah permasalahan klasik di kompleks kami). Saya yang dengarnya saja sedih, entah bagaimana perasaan anak tersebut 😭.

Satu satunya hikmah yang baru bisa saya ambil adalah saya bisa hidup mandiri dengan keluarga kecil kami, setelah 2 tahun pertama menumpang di rumah mertua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa