Langsung ke konten utama

Jurnal Kedua : Menyajikan dan Menyicipi Putluck

Assalamu'alaikum ...

Kembali lagi ke minggu kedua dari kelas ulat ini, yang ternyataaaa ... kok semakin sulit  menantang yaa ..

Tantangannya adalah membuat video yang selama ini saya gak pernah menggunakan selain untuk mevideo kegiatan anak-anak.

Jadi putluck -menu makanan- minggu ini adalah harus di sajikan dengan suara dan cahaya saja. Voice note atau video.

Selain itu kita juga harus menyebutkan, sudah nyicip apa saja dari putluck teman-teman yang lain.

Di jurnal minggu ini, saya menyajikan menu putlack : Boardbook dan Balita, dan ini link videonya :


Dan menu-menu putluck yang berhasil saya santap dari sajian teman-teman adalah :

1. Hana R Nadya : Tips menghilangkan bau ompol di spring bed
Buat saya yang sedang dalam proses toilet training, tips ini berguna sekali. Meski sampai sekarang Alhamdulillah si sulung belum mengompol, tips ini sebagai pegangan jika kejadian mengompol terjadi.Yang pertama, dibersihkan dulu dengan kain setengah basah untuk mrnghilangkan sisa pipisnya, kemudian disemprot dengan sabun cuci berbau segar lalu dikeringkan

2. Mahargya Yogyantari : Tips menyusun menu harian. 
Agar tidak bingung dengan pertanyaan : Masak apa hari ini? maka harus dibuatkan planning dengan menyusun menu makan selama seminggu. Ternyata tips ini selain untuk menyusun menu juga memprepare untuk menyetok bahan makanan selama seminggu kedepan. Sehingga tidak ada lagi cerita harus membuang sisa makanan di kulkas.

3. Erni Pangestu : Weaning with Love (Menyapih dengan Cinta)
Tips ini akan saya pakai dalam beberapa bulan kedepan, karena bungsu saya akan disapih dalam 4 bulan (tepat usia ke 2 hijriah). Beberapa tipsnya adalah : sounding (memberitahukan bahwa saat dia berusia 2 tahun maka penyusuannya sudah sempurna), tidak menawarkan ASI, jika dia meminta ASI tawarkan opsi lain seperti minuman kesukaannya (saya : ultra mimi), ajak bermain menjelang tidur sehingga ia akan kecapekan dan langsung tertidur tanpa meminta ASI.

4. Alice : Terrible Two
Putluck ini saya jadikan tambahan pengetahuan mengingat si bungsu yang mulai memasuki fase ini. Tipsnya adalah memberi kepercayaan kepada anak untuk melakukan apa yang diinginkannya, tentu dengan pengawasan dari oang tuanya.

5. Dian Ramadhani : Mengenalkan konsep waktu pada balita
Ini tips yang benar-benar saya cari, karena anak saya pun - secara kebetulan- berusia sama dengan anak bunda Dian, usia dimana mereka belum mengenal konsep nanti. Yang mereka pahami adalah waktu sekarang.
Jadi tips mudahnya adalah buat batasan waktu yang mudah dijadikan ukuran oleh anak. Disini dicontohkan jika anak ingin memakan cokelat lagi, diberitahu bahwa boleh makan lagi setelah ayah pulang kerja.
Waktu harus dikaitkan dengan kegiatan konkrit, yang jelas, yang bisa dipahami oleh anak.

6. Winda Ayu : Mengenalkan konsep aurat pada anak
Mengenalkan konsep aurat pada anak harus diawali dengan konsep gender/jenis kelamin. Bahwa ayah itu laki-laki, bahwa bunda itu perempuan. Misalnya : Karena ayah laki-laki maka ayah menggunakan celana panjang dan kemeja. Karena bunda perempuan maka bunda mengenakan gamis dan jilbab.
Jika sudah paham dengan gender, maka dikenalkan aurat dan batas-batasnya. Apa itu aurat dan apa batasan aurat untuk laki-laki dan perempuan. Laki-laki batas auratnya adalah pusat sampai lutut, sedangkan perempuan auratnya adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

7. Yulita Ika : Berbagai jenis reksadana dan cara membelinya.
Di putluck ini ternyata semua yang disajikan telah saya cicipi (sudah saya ketahui) di masa sebelumnya. Tentang beragam jenis reksadana, yaitu BF : reksadana campuran, EF : reksadana saham, FI : reksadana pendapatan tetap dan MM : reksadana pasar uang
Juga marketplace (tempat jual beli ) reksadana yang digunakan juga sama dengan yang saya gunakan yaitu : IPOT





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa