Langsung ke konten utama

Kelas Ulat : Memilih Makanan yang Paling Sehat



Kelas ulat di pekan pertama, yang pertama di lakukan adalah : Memilih makanan.

Pekan ini saya memilih satu makanan saja, tetapi yang paling krusial, paling sehat, paling urgent paling harus segera di dahulukan. Top priority, kalau kata orang-orang.

Topik yang paling penting ini adalah tahsin.

Jadi, mengapa tahsin?

Karena pertama saya paham bahwa membaca Al-Qur'an tidak sekedar membaca, harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah, yang belakangan ini dikenal dengan nama Qiro'ah Sab'ah yaitu 7 jenis Qiro'ah berdasarkan imam Qiro'ati

Mengapa saya jadikan top priority? Karena Al-Qur'an adalah ruh, membacanya adalah kewajiban.

Lalu saya bergabung dengan sebuah lembaga tahsin yang bersanad langsung ke Rasulullah dengan metode pengajaran yang digunakan adalah Metode Al-Haq.

Dan setelah bergabung lalu saya sadar, bahwa selama ini saya banyak salahnya. Banyak kaidah pembacaan Al-Qur'an yang dilanggar. Belum termasuk pengucapan huruf-hurufnya.

Ada beberapa level yang harus kita ambil untuk bisa ke proses selanjutnya : proses menghafal Al-Qur'an

1. Asasi 1 : Level ini adalah level awal, di level ini pengenalan bentuk-bentuk huruf hijaiyyah. 
2. Asasi 2 : Level ini tentang huruf yang dibaca panjang dan huruf yang di baca pendek, juga akan ada pengenalan hukum tajwid : ghunnah, idhar halqi, ikhfa haqiqi, bila ghunnah. Tapi concern utama tetap di panjang dan pendek (mad)
3. Tamhidi : Di level ini juga tentang mad (huruf yang di baca panjang) tetapi di perluas lagi : ada yang dibaca panjang sebanyak 2 harokat, ada yang 4 harokat, ada yang 6 harokat. Juga hukum-hukum tajwid diperbanyak
4. Tawasuthi : Di level ini adalah tentang kestabilan, madnya stabil, ghunnahnya stabil, tajwidnya sudah hafal, mana yang dengung, yang dibaca samar dan di baca dengan jelas.
5. Idadi : Ini level yang bener-bener baru, yaitu tentang tempat keluarnya huruf (makharijul huruf) yaitu huruf apa saja yang keluar dari tenggorokan, dari lidah, dari bibir. Juga belajar tentang Itmamul Harokat : bagaimana cara saat mengucapkan fathah bagaimana mengucapkan kasroh dan bagaimana mengucapkan dhommah

Ada beberapa level di atasnya lagi yang akan dipelajari lebih lanjut : Takmili, Tahsini, Tajwidi 1, Tajwidi 2 dan Tahfidhi. Karena saya masih di level I'dadi jadi saya belum tahu apa yang akan di pelajari di level setelahnya.

Kegiatan ini saya lakukan di setiap akhir pekan, jadi bisa di pastikan akan selalu ada ilmu baru yang saya update setiap minggu. Meskipun hanya benar mengucapkan 2 huruf hijaiyyah.

Belajar Al-Qur'an memang harus face to face, harus ada gurunya secara langsung. Bukan jenis pembelajarannya yang cukup bisa di peroleh secara online. Dan di tempat ini saya langsung berhaapan dengan seorang pengajar, memperbaiki satu per satu bacaan yang salah.

Selain itu, dengan banyaknya waktu belajar yang tersedia, saya bisa memilih waktu belajar kapan yang fleksible buat saya, yang tidak mengganggu aktivitas lainnya.

Saya merekomendasikan tempat ini sebagai salah satu sumber ilmu untuk memperbaiki bacaan Al-Qur'an karena bersanad kepada Rasulullah, dibimbing langsung dengan para pengajar dengan pertemuan sebanyak 15 kali per level, juga biaya yang cukup murah dan terjangkau.









#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pecha Kucha Sesi 3

3 tim yang hadir dengan video Pecha Kucha yaitu: 1. Finansial ( https://youtu.be/Vc7qsQzasME ) Masing-masing slide tidak 20detik tepat dan total keseluruhan lebih dari 1 detik. Point 8 untuk kriteria ini. Penyampaian pesan jelas dan gamblang tapi ada slide yang masih seperti berbentuk flayer hingga pointnya 8. 2. Thama 01 ( https://youtu.be/oB5cqnch1OM ) Durasi videonya 6 menit 44 detik hingga saya beri point 8. Pesan tersampaikan dengan lugas dan jelas, mudah dipahami dengan baik hingga pointnya 10. 3. Jernih ( https://youtu.be/uASfblg70Kg ) Durasi video lebih dari 3 detik, yaitu 6 menit 43 detik. Hingga saya beri point 8. Pesan terdeliver  dengan baik, bahasa mudah dipahami dan gampang dicerna. Poinnya 10 untuk Jernih.

#NHW6 : Bukan Sekedar Menjadi Ibu

Setelah  Demi Masa.. Sesungguhnya manusia benar benar dalam kerugian Kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.. (QS Al-Ashr 1-3) Setiap kali mengingat tentang manajemen waktu, selalu diingatkan oleh surat Al-Ashr diatas, Surat yang sering dibaca dan belum dijalankan dengan maksimal. Menentukan prioritas emang seharusnya dilakukan ya, karena udah sering waktu berlalu dan diri masih ngerasa gini gini aja *jewer diri sendiri. Mari kita checklist... Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting Aktivitas Paling Penting : 1. Ibadah 2. Memasak dan beberes rumah 3. Mengejar milestone 0 KM Aktivitas paling tidak penting : 1. Scrolling medsos, stalking, cek ig Lambe Turah 2. Nonton drama korea  3. Leyeh leyeh, tidur kebanyakan. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? Hiks honestly banyak scrolling medsos ini paling berba...

Materi 6 : Ibu Manajer Handal Keluarga

*Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang _wajib professional_ menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ? Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban s...