Langsung ke konten utama

Belajar yang Gue Banget ...


Pekan ketiga : Tentang cara belajar yang gue banget ...

Kenapa harus belajar? Agar kita ber-ilmu, lalu ilmu akan menyokong keterampilan yang kita miliki. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin terampil kita memanajemen diri.

BAiklah, mari sekarang kita belajar mencari ilmu yang akan mendukung keterampilan-keterampilan yang telah kita sukai, yang telah kita jadikan prioritas seperti yang sudah ditulis di pekan sebelumnya.

Pertama, tentukan tujuan kita belajar?
Sebagai seorang Muslim, mari kita niatkan belajar untuk mencari RidhoNya, lalu tujuan saya belajar selanjutnya adalah : Agar saya semakin fokus dan konsisten, tidak mudah terdistract dengan gangguan-gannguan kecil (apalagi gangguan besar ya). Agar hidup bukan sekedar ngabisin umur :D

Kedua, mau paka sumber ilmu apa?
Sangat banyak sekali sumber ilmu yang bisa dipakai, bahkan dengan hanya menggeser layar smartphone kita bisa memperoleh ilmu. Yang pertama tetap buku, blog, jurnal, atau bahkan status orang bisa jadi media pembelajaran

Ketiga, jadi ilmu apa saja yang bisa menopang keterampilan?
Ilmu parenting, ilmu self control, ilmu literasi, ilmu financial termasuk ilmu management waktu

Keempat, bagaimana cara belajarnya?
Membaca, membaca, membaca. Banyak-banyak baca (kebetulan saya juga suka sekali membaca)
Menulis kembali (hehe ini masih on off semangat nulisnya)
Kemudian dipraktekkan.












#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pecha Kucha Sesi 3

3 tim yang hadir dengan video Pecha Kucha yaitu: 1. Finansial ( https://youtu.be/Vc7qsQzasME ) Masing-masing slide tidak 20detik tepat dan total keseluruhan lebih dari 1 detik. Point 8 untuk kriteria ini. Penyampaian pesan jelas dan gamblang tapi ada slide yang masih seperti berbentuk flayer hingga pointnya 8. 2. Thama 01 ( https://youtu.be/oB5cqnch1OM ) Durasi videonya 6 menit 44 detik hingga saya beri point 8. Pesan tersampaikan dengan lugas dan jelas, mudah dipahami dengan baik hingga pointnya 10. 3. Jernih ( https://youtu.be/uASfblg70Kg ) Durasi video lebih dari 3 detik, yaitu 6 menit 43 detik. Hingga saya beri point 8. Pesan terdeliver  dengan baik, bahasa mudah dipahami dan gampang dicerna. Poinnya 10 untuk Jernih.

#NHW6 : Bukan Sekedar Menjadi Ibu

Setelah  Demi Masa.. Sesungguhnya manusia benar benar dalam kerugian Kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.. (QS Al-Ashr 1-3) Setiap kali mengingat tentang manajemen waktu, selalu diingatkan oleh surat Al-Ashr diatas, Surat yang sering dibaca dan belum dijalankan dengan maksimal. Menentukan prioritas emang seharusnya dilakukan ya, karena udah sering waktu berlalu dan diri masih ngerasa gini gini aja *jewer diri sendiri. Mari kita checklist... Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting Aktivitas Paling Penting : 1. Ibadah 2. Memasak dan beberes rumah 3. Mengejar milestone 0 KM Aktivitas paling tidak penting : 1. Scrolling medsos, stalking, cek ig Lambe Turah 2. Nonton drama korea  3. Leyeh leyeh, tidur kebanyakan. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? Hiks honestly banyak scrolling medsos ini paling berba...

Materi 6 : Ibu Manajer Handal Keluarga

*Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang _wajib professional_ menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ? Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban s...