Langsung ke konten utama

Rumah Kita, Rumah Bahagia : Sebuah Mind Mapping

Sejujurnya, saya agak kesulitan di jurnal ini, kesulitannya adalah : saya browsing
aplikasi apa yang enak buat mind mapping ini. Ketika ketemu saya bingung
mengoperasikannya, begitulah kita tidak bisa langsung mahir di awal.
Di otak atik juga tidak berhasil menemukan yang sesuai selera,
ya sudah dari pada just waste time and energy mari kita pergunakan cara manual.
Konsep dasar yang saya gunakan adalah : Bagaimana menjadi Baiti Jannati, rumah adalah Surga.
Rumah seharusnya menjadi pusat kebahagiaan.
Kemudian, tujuan : Sebenarnya apa goal utama yang harus saya lakukan.
Oke, di mind mapping ini sebenarnya banyaak sekali yang ingin saya bisa,
yang ingin saya kerjakan. Seperti kata lagu : aku ingin begini ... aku ingin begitu ....

TAHSIN

Ini berkaitan dengan goal utama saya - dan kita seharusnya- berbondong bondong menuju surga Allah, tahsin ini hanyalah sebuah langkah yang awal sekali.
Langkah awal bagaimana saya bisa memahami -petunjuk dan pedoman- agar hidup selamat di dunia dan juga aman di akhirat.

Setahun belakang ini, saya sedang bergabung di sebuah lembaga Tahsin - Arrahmah- mulai dari level bawah sekali, yaitu Asasi 2 berlanjut hingga level sekarang I'dadi.

Target saya gak muluk banget di bagian ini : Tahun 2020 sudah bisa selesai Takmili.

Iya, hanya 2 tingkat saja naiknya karena saya sadar sekali dengan kemampuan diri. Pesan berulang dari Ustadzah bahkan selalu sama : Sering - sering latihan di rumah ya Mba. Saking menggemaskannya kali ya. Nih orang kenapa sih gak bisa-bisa.

PARENTING

Di bagian ini saya mengambil yang jangka pendek dahulu, karena parenting adalah pembelajaran seumur hidup yang tujuannya adalah anak-anak sholih dan sholihah. Jadi, pembahasannya akan menjadi sangat luas sekali.

Singkatnya, dalam setahun kedepan ini, yang ingin saya capai terlebih dahulu adalah:
1. Menyelesaikan toilet training Azka
2. Menyapih Bilqis
3. Mengajari toilet training Bilqis

Tiga point ini saja dahulu, Azka sedang proses toilet training, semoga dalam sebulan ini bisa diselesaikan.
Meski Azka & Bilqis akan menjalani program toilet training di tahun yang sama, saya sengaja membedakannya. Mengingat karakter kedua anak ini yang benar-benar berbeda, maka juga akan ada pendekatan yang berbeda.

FINANCIAL

Hal yang ingin saya segerakan adalah investasi, dan alhamdulillah 3 bulan belakangan ini saya sudah bergabung di IPOT dan melakukan transaksi beberapa reksadana dengan jangka waktu up 10 tahun.

Investasi ini nantinya akan saya hitung di tiap akhir tahun, juga sebagai landasan berapa lama dan berapa banyak yang harus saya lakukan jika dengan dana tersebut saya dan keluarga akan umroh di tahun 2030.

Lalu, saya juga berusaha mengupgrade income. Sebenanrnya bukan meningkatkan, tetapi memaksimalkan rezeki yang telah Allah berikan. Saya percaya bahwa Allah telah menjamin rezeki setiap hambaNya, hanya saja sebagai hamba saya wajib maksimal untuk membuka pintu-pintu rezekinya. Dalam hal ini tentu saja berjualan yang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.

LITERASI

Literasi di sini bukan sekedar membaca dan menulis huruf, tetapi juga angka. Membaca, saya ingin itu menjadi bagian dari keseharian, sebagai kebutuhan. Begitu juga dengan menulis. Saya menargetkan akan ada buku baru yang selesai saya baca minimal 3 buku setiap tahun. Kalau menulis, biasanya saya tergantung mood. Tapi tetap saya agendakan seminggu sekali membuat tulisan. Entah portofolio anak, entah buah pemikiran, entah edukASI.

Di angka, saya sudah rutin membuat cashflow keuangan keluarga, kedepannya saya ingin mengupgrade kemampuan di akuntansi dan perpajakan.



#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP

#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa