Langsung ke konten utama

Bunda Salihah : Umpan Balik Identifikasi Aksi

 Alhamdulillah pekan ini jurnal yang akan saya review adalah jurnal milik mba Fitria Ramadani dari Bekasi. Mba Fitria berasal dari tim Rubi Digi, yaitu Rumah Bijak Digital. Saya inget di tim ini ada teman yang dulu berasal dari Cohousing Finansial juga. Dunia ini sempit ya 😊.

Jurnal milik mba Fitria cukup panjang, terlihat bahwa jurnal ini dibuat dengan kesungguhan hati, gak asal setor.

Dalam proses menentukan Highlights dan Key Updates, mba Fitria memulainya dengan mencari tahu dahulu apa itu Highlights dan apa itu Key Update. Dan mba Fitria memulainya dengan membuat kalimat-kalimat yang akan menjadi Highligt di medsos Rubi Digi.


Untuk Key Update, mba Fitria memilahnya berdasarkan Highlight dan Milestone. Key update akan terus mengikuti highlight per pekan.

Efektifitas penggunaan Highligt dan Key Update menjadi sangat penting dalam melakukan kampanye di media sosial. Dengan adanya Highlight dan Key Update akan menjadi panduan dalam mencari bahan postingan dan juga akan menjadi barometer agar tidak melangkah keluar jalur.



Yang sudah baik dari Jurnal mba Fitria adalah susunan jurnalnya, mba Fitria memulai secara runut dengan berdiskusi membicarakan media sosial dan website Rubi Digi, kemudian menentukan Highlight dan Key Update lalu terakhir menuliskan tentang analisis SWOTnya.

Salah satu kekuatan tim Rubi Digi adalah 11 anggota tim yang semuanya berasal dari Bunda Salihah. Mengapa menjadi kekuatan? Karena semuanya punya kesadaran, pengetahuan dan semangat yang sama.


Tetap semangat mba Fitria, selamat menjadi Ibu Pembaharu dengan bahagia.


#sistemumpanbalikmateri5

#identifikasiaksi

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Cantik Rupanya, Menawan Keislamannya

"Bi ini kalau besar pasti cantik, kata tetangga di suatu pagi, mengomentari bungsu kami yang sedang asyik bermain bersama kakak. Saya tersenyum simpul mendengarnya, tak merespon dengan ucapan tetapi mendoakan dalam hati: semoga tidak hanya rupanya yang cantik, akhlak, akidah dan kesholihannya juga menawan. Ya, keindahan rupa adalah hak Allah, yang bisa menjadi karunia dan bisa juga menjadi bencana. Adalah takdir Bi dengan rupa yang begitu manis dipandang. Tapi, segala yang fana tak perlu terlalu di puja, cukup ucapkan Masya Allah pada keindahan penciptaanNya, karena ada yang lebih abadi: amal dan kebaikan yang tak bertepi. Kadang saya memikirkan bagaimana seorang Mushab bin Umair. Seseorang yang Allah takdirkan hadir dengan pahatan wajah yang mempesona, Namun, kesholihannya lebih mempesonakan lagi. Mushab dengan wajah tanpannya lalu menjadi duta Islam di Kota Yatsrib. Wajah memang hal yang paling pertama menarik pandangan, tetapi dengan keindahan pesona itu Mushab menyebarkan keba...

Day 5 : I want to Know Everything

Azka selepas pulang sekolah bersama kami (maksudnya kami pulang kerja dan dia pulang sekolah), setelah mengucapkan salam. Benar, saya yang mengucapkan salam dan Azka (belum) mulai mengikuti mengucapkan salam. Sambil masih di gendong biasanya Azka langsung menunjuk saklar lampu, meminta agar dia yang menyalakan lampu. Tentu saja saya membolehkan karena sayapun mengawasinya. Jika saklar sudah berpindah posisi dan lampu menyala, Azka langsung tertawa girang, kemudian melanjutkan menunjuk saklar lampu di ruangan sebelahnya. Begitu seterusnya sampai semua lampu di rumah kami menyala :) Beberapa kali juga saya mendapatinya mencoba meraih tombol di standing fan kami yang setinggi badannya, beberapa kali kipas angin itu terjatuh dan menimpanya. Tentu Azka menangis, lalu berhenti meraih tombolnya? Gaaakkk :) Saya memaklumi karena usia Azka adalah usia dimana dia sedang  Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, dan ingin menyentuh apa saja.  Itu normal dan wajar saja. Kewajiban sa...