Langsung ke konten utama

Bunda Salihah : Umpan Balik Membangun Tim yang Solid

 Bismillah, umpan balik untuk unit 2 : Membangun tim yang solid.

Alhamdulillah sekarang link buddy-nya ada pembaharuan, link jurnal juga diikutsertakan, jadi kalau buddy kita tidak/belum merespon kita bisa tetap melanjutkan review jurnalnya.

Dan siapakah buddy saya kali ini? Mencari buddy memang kerap bikin penasaran hehe. Ternyata buddy saya adalah mba Esti dari Gresik yang langsung merespon ketika saya hubungi dan langsung memberikan link jurnalnya.

Setelah membaca jurnal beliau yang dari namanya sempat membuat saya menebak, apakah ini tim untuk orang yang langsing, ataukah untuk orang yang ingin berdiet agar langsing, atau hanya merupakan sebuah singkatan. Setelah saya baca story boardnya ternyata yang benar adalah tebakan kedua, yaitu mba Esti membuat tim yang sama-sama ingin mengubah pola hidup sehat, mengubah pola makan dan berolahraga karena (katanya) healthy body = healthy mind. Disini saya sangat bersepakat.

Tim yang dibuat mba Esti juga cukup 'langsing' dengan beranggota 5 orang dan pembagian peran yang merata. Hanya saja saya belum bisa mengintip project apa yang akan dilakukan oleh tim langsing-nya mba Esti. Sehingga belum bisa memastikan apakah tim tercukupi dengan 5 anggota atau masih memerlukan personel lainnya.

Tujuan tim langsing yang sama, yaitu healthy body akan membuat tim berjalan bersama karena masing-masing anggota tim akan merasa 'memiliki'.




#umpanbalik2

#membanguntimyangsolid

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Cantik Rupanya, Menawan Keislamannya

"Bi ini kalau besar pasti cantik, kata tetangga di suatu pagi, mengomentari bungsu kami yang sedang asyik bermain bersama kakak. Saya tersenyum simpul mendengarnya, tak merespon dengan ucapan tetapi mendoakan dalam hati: semoga tidak hanya rupanya yang cantik, akhlak, akidah dan kesholihannya juga menawan. Ya, keindahan rupa adalah hak Allah, yang bisa menjadi karunia dan bisa juga menjadi bencana. Adalah takdir Bi dengan rupa yang begitu manis dipandang. Tapi, segala yang fana tak perlu terlalu di puja, cukup ucapkan Masya Allah pada keindahan penciptaanNya, karena ada yang lebih abadi: amal dan kebaikan yang tak bertepi. Kadang saya memikirkan bagaimana seorang Mushab bin Umair. Seseorang yang Allah takdirkan hadir dengan pahatan wajah yang mempesona, Namun, kesholihannya lebih mempesonakan lagi. Mushab dengan wajah tanpannya lalu menjadi duta Islam di Kota Yatsrib. Wajah memang hal yang paling pertama menarik pandangan, tetapi dengan keindahan pesona itu Mushab menyebarkan keba...

Day 5 : I want to Know Everything

Azka selepas pulang sekolah bersama kami (maksudnya kami pulang kerja dan dia pulang sekolah), setelah mengucapkan salam. Benar, saya yang mengucapkan salam dan Azka (belum) mulai mengikuti mengucapkan salam. Sambil masih di gendong biasanya Azka langsung menunjuk saklar lampu, meminta agar dia yang menyalakan lampu. Tentu saja saya membolehkan karena sayapun mengawasinya. Jika saklar sudah berpindah posisi dan lampu menyala, Azka langsung tertawa girang, kemudian melanjutkan menunjuk saklar lampu di ruangan sebelahnya. Begitu seterusnya sampai semua lampu di rumah kami menyala :) Beberapa kali juga saya mendapatinya mencoba meraih tombol di standing fan kami yang setinggi badannya, beberapa kali kipas angin itu terjatuh dan menimpanya. Tentu Azka menangis, lalu berhenti meraih tombolnya? Gaaakkk :) Saya memaklumi karena usia Azka adalah usia dimana dia sedang  Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, dan ingin menyentuh apa saja.  Itu normal dan wajar saja. Kewajiban sa...