Langsung ke konten utama

[Bunda Salihah] : Membangun Tim yang Solid

 Setelah berhasil dan berusaha mencintai permasalahan kita, maka selanjutnya kita membuat sebuah tim. Tim sebaiknya diisi oleh orang-orang yang memiliki masalah yang sama dan berkeinginan untuk menyelesaikannya, membentuk tim adalah upaya bergandengan tangan untuk memecahkan permasalahan dengan berbagai point of view.

Lantas bagaimana kita tahu bahwa orang-orang selain kita ternyata memiliki permasalahan yang sama? Yaitu dengan melakukan kampanye. Saat berkampanye, selain menjelaskan siapa diri kita, kita juga membawa permasalahan yang akan kita selesaikan dan meminta orang lain yang memiliki permasalahan yang sama untuk bergabung bersama.

Saya pun melakukan kampanye di laman facebook dengan link https://web.facebook.com/nimah.rosyidah/posts/10208964725591223 dari kampanye pun saya terhubung dengan mba Dewi yang mempunyai permasalahan yang serupa yaitu sama-sama ingin membuat ruang mengaji untuk anak. Karena mba Dewi baru mau membuka dan saya pun baru berjalan 1 bulan maka kami merasa sebagai orang yang sama-sama belum berpengalaman. Akhirnya saya membuka database jurnal Bunda Salihah dan mencari orang-orang yang memiliki identifikasi masalah yang sama, minimal beririsan. Kemudian saya tertarik dengan identifikasi masalah milik mba Maunah, yaitu Tahfidz for Kids dan saya langsung menjapri beliau untuk bergabung bersama-sama menjadi satu team padahal waktu saya japri itu mba Maunah belum berkampanye, gercep pokoknya :D.







Hingga akhirnya saya dan mba Dewi bergabung bersama mba Maunah di tim TAFKO (Tahfidz for Kids Online) bersama 11 orang lainnya baik dari Bunda Salihah maupun member IP lainnya.







#materi2

#membanguntimyangsolid

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa