Pekan Keenam, cerita tentang suksesku, rahasianya, apa lagi kesuksesan berikutnya dan bagaimana perasaanku.
Dan inilah yang terangkum di pekan ini:
Jum'at
Memulai hari dengan mendengarkan live Bu Septi -setelah sholat dan dzikir pagi-, dengan perasaan bersemangat seperti matahari yang bersinar cerah. Dengan melihat catatan plan, maka target hari ini adalah bisa memperdengarkan dan mengucapkan huruf Syin dan Qof dengan benar. Sebenarnya saya sudah mengira ucapan saya sudah benar, tetapi setelah video kesekian saya kirim ke mentor ternyata ada beberapa huruf yang belum tepat, diantaranya syin dan qof. Itu yang saya targetkan akan bisa diselesaikan. Dengan bermodal panduan 3D makharijul huruf dan mengulang selama 15 menit, Alhamdulillah -saya merasa- lebih baik.
Sabtu
Jumat sore saya berencana untuk mengucapkan hurf Shod dan Tho dengan benar. Ini huruf yang agak sulit karena huruf tebal.
Lalu, pagi Sabtu saya bangun dengan kondisi perut yang melilit, rupanya saya salah makan, dan seharian saya bolak balik ke kamar mandi. Saya mendeskripsikan hari itu sebagai bunga yang layu, tidak bisa -bahkan jika dipaksa- bersemangat. Saya sudah mencoba berlatih huruf Shod dan Tho, tapi sepertinya belum sukses, karena masih dikoreksi mentor.
Ahad
Ahad, jadwal video call dengan mentor, untuk mengoreksi sejauh mana kemajuan bacaan Al-Qur'an. Dan tentu saja banyak catatan yang harus saya perbaiki, bahkan yang saya pikir sudah benar ternyata masih belum tepat ðŸ¤. Hari ini saya mensukseskan mengucapkan huruf sukun tanpa terpantul, kuncinya baca berlahan dan tahan, jangan dilepas sampai mengucapkan huruf setelahnya. Pantulan terjadi karena kita terlalu cepat melepas lidah. Perasaan saya seperti orang yang ingin mendaki, harus menyimpan banyak amunisi.
Senin
Senin, awal pekan dengan perasaan seperti bunga yang bertebaran tertiup angin. Masih dengan bekal koreksi di hari Ahad, saya fokuskan untuk menuntaskan huruf Ya dan Wawu tasydid, kuncinya ditekan dan suara dinaikkan. Dimulai dengan kata-kata : Iyyaka, Ayyuha, 'Aduww, Dzurriyya.
Selasa
Seperti benih pohon yang terus menumbuh, itu deskripsi saya di hari Selasa, dan dengan -masih- berbekal koreksi di hari Ahad, fokus saya di huruf Isti'la terutama Qof dan Ghoin. Meninggikan suara di huruf-huruf tersebut, mengingatkan saya tentang kapan harus membaca datar dan kapan suara harus naik.
Bagaimana mentor mendeskripsikan saya? Seperti bunga yang selalu ceria dan bersemangat -meski banyak gak bisanya ya mba ðŸ¤-
Lalu, seperti apakah mentor bagi saya? Seperti hujan yang membasahi bumi, saya seperti diguyur ribuan tetes ilmu.
#pekankeenam
#kelaskupukupu
#bundacekatan
#institutibuprofesional
Komentar
Posting Komentar