Langsung ke konten utama

Buka Puasa Pekan Ketiga


Buka puasa pekan ketiga, puasa pekan ini saya berpuasa dari marah. Sebenarnya, marah bukan penghalang dari mindmap saya, tetapi berhasil menaklukkan mindmap dengan hati bahagia akan menjadi hal yang menyenangkan.

Btw, normalnya saya bukan tipikal pengomel, tetapi akhir-akhir ini dengan adanya kebijakan work from home, dan ada dua balita yang sedang aktif-aktifnya, saya malah merasa menjadi sering tersulut untuk menjadi sumbu pendek.

Dan ini resume puasa marah dari tanggal 09-15 April 2020.

Kamis, 09 April '20 : Dari pagi hingga siang semua berjalan baik, anak-anak setelah sarapan lalu berkegiatan, mengeluarkan semua mainan. Lalu, saat menjelang tidur siang, si B (2 thn) mau tidur tapi kakak A (3 thn) belum mau tidur padahal sudah ngantuk. B nangis karena ngantuk dan kakak masih berisik main, A kesal karena disuruh berhenti main. Dan saya biarkan mereka nangis bareng. Ah, saya hari ini gak marah, tapi mungkin kena pasal : Melalaikan Anak. Akhirnya saya cukup puas dengan Very Good.

Jum'at, 10 April 2020 : Si Adek, B, seperti biasa mau diajak mandi pagi. Kakak, hari ini tumben gak mau mandi. Ditunggu sampe jam 10, sampai mau mandi sendiri. Saya kan lagi puasa marah, meski sebenarnya pengen ngunyel-nguyel. Udah mandi telat, minta main hp pula. Kakak gak diboleh main hp, eh giliran adik yang nodong, nonton nussa yaya, katanya. Yaudah, akhirnya mereka nonton berdua, daripada emak marah-marah. Badgenya Very Good.

Sabtu, 11 April 2020 : Ayahnya libur kerja, jadi anak bisa main sama ayahnya ketika saya masak dan berberes. Kalau ada ayahnya, anak-anak tidak sebanyak bertingkah daripada hanya sama saya. Karena ayahnya lebih galak daripada saya wkwk, jadi saya bener-bener puasa marah karena udah diwakili oleh ayahnya. Badge Excelent untuk hari ini 😄

Ahad, 12 April 2020 : Kalau dipikir-pikir saya itu selama ini marah karena laper dan capek. Kalau tidak dalam kondisi dua itu, apapun tingkah bebocah bisa saya hadapi dengan tenang, jadi mumpung liburan saya siapkan stock makanan banyak-banyak. Dan karena saya sibuk di dapur, saya hanya ngomel dikit ke si B, karena nyelonong masuk ke tempat pencucian waktu saya lagi nyuci piring. Karena khawatir terjatuh di tempat becek, saya berteriak ke B sampai dia kaget dan nangis. Akhirnya, badge Need Improvement.

Senin, 13 April 2020 : Karena kemarin nyaris seharian di dapur, saya baru ngerasa capek hari ini. Saya ingin istirahat tidur siang, B bisa diajak kompromi dan tertidur juga. Si kakak A, tetap bersikukuh gak mau tidur siang, biasanya saya tinggal tidur dan membiarkan dia main sendiri. Karena saya capek, saya marah. Lalu dia saya angkat ke kamar satunya, dikurung disitu sampai nangis. Sekitar 10 menit sampai saya buka pintunya, dia masih sesugukan terus saya peluk, lalu saya jelaskan bahwa saya capek dan A tidak bisa berkompromi makanya saya marah. Tapi, akhirnya dia juga ikut tertidur siang. Badge Need Improvement untuk hari ini.

Selasa, 14 April 2020 : Hari ini B yang buat polah, menuang segelas air ke toples kerupuk lalu mengambil kerupuk tersebut dan menghamburkan di lantai. Pertama, saya minta dia bersihkan. Saya kasih toleransi 3 kali diperingatkan, setelah itu diomelin. B gak mau bersihkan, dan kakak A yang mau bereskan. Saya gak jadi marah, malah berterima kasih sama kakak karena mau membantu. Badge Excelent untuk hari ini.

Rabu, 15 April 2020 : Saya harus ke kantor sebentar, anak-anak ke rumah sepupu. Dan mereka berdua nangis-nangis gak mau ditinggal. A jadi diem setelah dapat permen, B tetap bersikukuh nangis sampe saya pergi. Jam 12 saya jemput kembali, dan pulang kerumah. Mereka semua mau tidur siang, bermain dengan aman, meski kadang kakak ngusilin adik, saya hanya menegur gak sampe marah. Untuk kenyamanan hari ini berbadge Excelent.



#janganlupabahagia
#jurnalpuasamingguketiga
#kelaskepompong
#bundacekatan
#buncekIP
#InstitutIbuProfesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

[Bunda Salihah] : Identifikasi Masalah

Perkuliahan yang dibuka dengan proses identifikasi masalah membuat saya menilik perjalanan dalam setahun ke belakang. Pertengahan 2020 adalah babak kehidupan baru yang mengubah kondisi, bermula dari proses resign yang menggantikan peran publik menjadi domestik, lalu bulan berikutnya berpindah tempat tinggal ke pinggiran kota yang tidak terakses oleh natura publik yang sebelumnya kami nikmati. Tentu saya harus berbalik kesini untuk menegaskan apakah sebab akibat dari proses kehidupan itu sebagai masalah atau hanya sekedar proses adaptasi yang harus dinikmati. Maka, saya ingin menjabarkannya secara terperinci. 1. Apakah kehilangan sebagian besar penghasilan adalah masalah buat saya? 2. Apakah kehilangan ritme kerja yang teratur, makan siang yang santai, diskusi pekerjaan yang menarik, akhirnya menjadi masalah buat saya? 3. Apakah kesulitan menikmati Natura publik (baca : nge- gofood) menjadi masalah bagi saya? 4. Apakah perubahan status Ibu Rumah Tangga menjadi masalah bagi saya? 5. Apak...

Day 4 : Bermain di Car Free Day

Minggu pagi, seperti biasa ayah sering sekali melakukan jogging di Lapangan Merdeka dan biasanya mengajak Azka. Selain untuk melancarkan kemampuan berjalannya (Azka sedang senang senang nya belajar berjalan) dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. Saya kurang memahami apakah kemampuan interaksi Azka (interpersonal) menurun dari kami, karena baik saya maupun suami bukan tipikal orang yang mudah berbaur, yang sebenarnya lebih senang berada di dalam rumah :). Tetapi saya tetap mengajak Azka ke tempat tempat keramaian agar tetap berinteraksi dengan sekitarnya. Meski Azka terkadang masih tetap asik sendiri, tetapi dia terlihat menikmati acara jalan jalannya :) #tantangan_hari_ke4 #kelasbunsayiip3 #game_level_3 #kami_bisa