Langsung ke konten utama

Aliran Rasa : Buddy System

Bismillah ...

Akhir dari perjalanan ulat-ulat yaitu aliran rasa. Uniknya, aliran rasa kali ini bukan dari kita secara pribadi, tapi dari seorang buddy yang kita pilih.

Buddy? Apa itu? Yaitu seseorang yang kita pilih untuk saling memberikan aliran rasa dan saling memberikan bekal.

Lalu, siapa buddy yang saya pilih?

Ternyata jauh di ujung Barat Indonesia, yaitu Regional Aceh. Beliau mba Cut Intan Meutia.

Mba Intan berada di enam grup keluarga yaitu kerumahtanggan, finansial, literasi, sustainable living, portofolio anak dan manajemen waktu.

Hanya saja yang paling utama adalah Manajemen Waktu dan saat ini sedang berusaha komitmen dengan to do list.

Di keluarga Finansial beliau sedang investasi dengan deposito dan emas, belum fokus dengan tabungan karena sedang digunakan untuk pembangunan rumah.

Maka bekal yang saya berikan ke mba Intan pun mengikuti selera keluarganya berupa:
1. Manajemen Waktu ala Rasulullah ---> Keluarga Uluwatu
2. Tips dari OJK untuk mengatur keuangan secara syariah ---> Keluarga Finansial
3. Sticker literasi supaya tetap semangat menulis dan membaca --> Keluarga Literasi
4. Hadist nabi tentang menanam kurma meski esok kiamat, sebagai strong why dalam berkebun --> Keluarga Cemara
5. Sejarah emas 20kg dari Aceh sebagai sumbangsih untuk Indonesia, dengan pesawat pertama bernama Seulawah (Si Gunung Emas)
6. Prinsip dasar mendesain dan dekorasi interior rumah yang Islami








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pecha Kucha Sesi 3

3 tim yang hadir dengan video Pecha Kucha yaitu: 1. Finansial ( https://youtu.be/Vc7qsQzasME ) Masing-masing slide tidak 20detik tepat dan total keseluruhan lebih dari 1 detik. Point 8 untuk kriteria ini. Penyampaian pesan jelas dan gamblang tapi ada slide yang masih seperti berbentuk flayer hingga pointnya 8. 2. Thama 01 ( https://youtu.be/oB5cqnch1OM ) Durasi videonya 6 menit 44 detik hingga saya beri point 8. Pesan tersampaikan dengan lugas dan jelas, mudah dipahami dengan baik hingga pointnya 10. 3. Jernih ( https://youtu.be/uASfblg70Kg ) Durasi video lebih dari 3 detik, yaitu 6 menit 43 detik. Hingga saya beri point 8. Pesan terdeliver  dengan baik, bahasa mudah dipahami dan gampang dicerna. Poinnya 10 untuk Jernih.

#NHW6 : Bukan Sekedar Menjadi Ibu

Setelah  Demi Masa.. Sesungguhnya manusia benar benar dalam kerugian Kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.. (QS Al-Ashr 1-3) Setiap kali mengingat tentang manajemen waktu, selalu diingatkan oleh surat Al-Ashr diatas, Surat yang sering dibaca dan belum dijalankan dengan maksimal. Menentukan prioritas emang seharusnya dilakukan ya, karena udah sering waktu berlalu dan diri masih ngerasa gini gini aja *jewer diri sendiri. Mari kita checklist... Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting Aktivitas Paling Penting : 1. Ibadah 2. Memasak dan beberes rumah 3. Mengejar milestone 0 KM Aktivitas paling tidak penting : 1. Scrolling medsos, stalking, cek ig Lambe Turah 2. Nonton drama korea  3. Leyeh leyeh, tidur kebanyakan. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? Hiks honestly banyak scrolling medsos ini paling berba...

Materi 6 : Ibu Manajer Handal Keluarga

*Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang _wajib professional_ menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ? Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban s...