Langsung ke konten utama

Kebun Apel : Keluarga Baru

Saya jadi teringat dengan perkataan KaHIMA saya : akan selalu ada kejutan baru di kelas Bunda Cekatan.

Dan ternyata kejutan minggu ini adalah : Kebun Apel

Bagaimana jika orang-orang yang tidak saling mengenal, tetapi memiliki kesamaan visi berkumpul? Jawabannnya SERUUUU

Pembahasan pertama di keluarga Finansial adalah tentang pencatatan. Ada yang mencatat pengeluaran di aplikasi, yang yang manual di kertas, bahkan ada yang menggunakan googledoc.

Lalu pembahasan selanjutnya tentang pos-pos pengeluaran yang sebaiknya dibuat berdasarkan top priority.

Di minggu pertama Keluarga Finansial ditetapkan bahwa pembahasannya tentang Perencanaan Keuangan Pencatatan, Budgeting dan Evaluasi.

Di Minggu Kedua pembahasannya tentang Finansial Check Up dan Dana Perlindungan

Di Minggu Ketiga tentang Investasi berdasarkan Tujuan Keuangan

Terakhir di Minggu Keempat tentang Meraih Aktif dan Pasif Income.


Karena ini sedang di Minggu Pertama, maka pembahasannya adalah hal sebagai berikut:
1. Bagaimana mengotrol pengeluaran dan pemasukan? Dicatat. Di media yang paling mudah diaplikasikan
2. Membuat Budget di awal bulan, lalu kemudian harus taat budget.
3. Evaluasi bulanan, apakah pengeluaran sudah sesuai budget, atau over budget. Disini perannya evaluasi.
4. Finansial Checkup, yaitu berapa persentase sebaiknya bos-pos pengeluaran dari jumlah penghasilan. Misalnya, pos saving 10% dari pendapatan.

Selain itu saya dapat tambahan ilmu baru : website  https://danirachmat.com/ untuk tambahan bahan bacaan tentang keuangan.

Dan ini link untuk menu minggu ini di Keluarga Finansial :http://bit.ly/MejaMakanKF



#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP

#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Cantik Rupanya, Menawan Keislamannya

"Bi ini kalau besar pasti cantik, kata tetangga di suatu pagi, mengomentari bungsu kami yang sedang asyik bermain bersama kakak. Saya tersenyum simpul mendengarnya, tak merespon dengan ucapan tetapi mendoakan dalam hati: semoga tidak hanya rupanya yang cantik, akhlak, akidah dan kesholihannya juga menawan. Ya, keindahan rupa adalah hak Allah, yang bisa menjadi karunia dan bisa juga menjadi bencana. Adalah takdir Bi dengan rupa yang begitu manis dipandang. Tapi, segala yang fana tak perlu terlalu di puja, cukup ucapkan Masya Allah pada keindahan penciptaanNya, karena ada yang lebih abadi: amal dan kebaikan yang tak bertepi. Kadang saya memikirkan bagaimana seorang Mushab bin Umair. Seseorang yang Allah takdirkan hadir dengan pahatan wajah yang mempesona, Namun, kesholihannya lebih mempesonakan lagi. Mushab dengan wajah tanpannya lalu menjadi duta Islam di Kota Yatsrib. Wajah memang hal yang paling pertama menarik pandangan, tetapi dengan keindahan pesona itu Mushab menyebarkan keba...

Perlengkapan Pumping untuk Working Mom (Ranah Publik)

Seharusnya, menuntaskan menyusui bayi hingga berusia 2 tahun adalah sebuah kewajiban. Hak dasar anak yang harus ditunaikan dengan baik oleh kedua orang tuanya, kecuali jika ada alasan syari yang melatarbelakangi. Iya kedua orang tua. MengASI adalah perjuangan yang luar biasa, perlu peran seorang ayah untuk mensupport. Itulah beberapa tahun belakangan ini lahir komunitas luar biasa : AyahASI Bagaimana dengan ibu pekerja di ranah publik? Minimal 8 jam bekerja di luar rumah, bagaimana memberikan ASI nya? Baiklah, perkenalkan Aku Ni'mah adalah seorang ibu pekerja, seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta di sektor migas. Kali ini aku akan berbagi pengalaman bagaimana tetap memberikan ASI untuk buah hati, meski kita tidak membersamai. Sejujurnya sejak kehamilan Azka aku sempat terlintas agar resign saja, bagi seorang perempuan tidak ada hal yang paling menyenangkan selain kruntelan sama bocah, benar kan? :) Tetapi kondisi keuangan keluarga kami tidak (belum) memungkink...