Pernah punya moment jungkir balik?
Saya pernah, salah satunya ketika resign dari ranah publik untuk bekhidmat di ranah domestik. Urusan perdapuran yang menjadi salah satu momok. Kalau ditarik ulur ke tahun belakangan, saya tuh memang tidak pernah secara bersungguh-sungguh hadir di dapur, kalau ke dapur paling hanya sekelebatan kaya sekedar ngupasin bawang, yang kemudian tidak tahu bawangnya akan menjadi apa. Kegiatan masak yang saya mampu dari awal sampai akhir hanya menggoreng telur, masak nasi (pakai rice cooker) sayur bening, sayur asem (pake bumbu gunting wkwk) dan goreng ikan (karena bumbunya juga instan)
Dan terus terang, mama saya juga bukan orang yang doyan berlama-lama di dapur, masak sesimple dan sesegera mungkin, dan lebih suka berkebun.
Lantas, waktu berlalu dan saya jadi ibu (dan belum bisa masak), dan termaafkan karena saya juga bekerja.
Setelah risegn inilah, lalu ....jeng....jeng...jeng.
Ada pelajaran hidup yang saya pahami: kalau kita mau berusaha, maka kita bisa mengupayakan.
Jadi sepanjang tahun 2021 dan seterusnya, adalah tahun dimana saya akhirnya bisa menghadirkan menu yang bahkan saya belum pernah memasaknya sebelumnya. Rasanya? Biasanya saya membandingkan dengan rasa makanan yang pernah saya beli sebelumnya.
Sepanjang tahun 2022 kemarin, rasanya bisa dihitung jari kami makan di luar. Jarang sekali. Eh, bahkan saat acara di rumah Januari lalu, menu soto dan bakso saya masak sendiri. Dan kata suami enak. Standarnya emang suami, karena masakan beliau biasanya lebih enak daripada masakan saya.
Dulu, saya sering memasukkan aktivitas memasak di zona tidak suka dan tidak bisa, sekarang sudah bergeser ke bisa. Yang tidak saya sukai dari memasak hanyalah cuciannya yang jadi banyak wkwkw.
Komentar
Posting Komentar