Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Cooking for Healing, or Cooking for Stressing?

 Pernah punya moment jungkir balik? Saya pernah, salah satunya ketika resign dari ranah publik untuk bekhidmat di ranah domestik. Urusan perdapuran yang menjadi salah satu momok. Kalau ditarik ulur ke tahun belakangan, saya tuh memang tidak pernah secara bersungguh-sungguh hadir di dapur, kalau ke dapur paling hanya sekelebatan kaya sekedar ngupasin bawang, yang kemudian tidak tahu bawangnya akan menjadi apa. Kegiatan masak yang saya mampu dari awal sampai akhir hanya menggoreng telur, masak nasi (pakai rice cooker) sayur bening, sayur asem (pake bumbu gunting wkwk) dan goreng ikan (karena bumbunya juga instan) Dan terus terang, mama saya juga bukan orang yang doyan berlama-lama di dapur, masak sesimple dan sesegera mungkin, dan lebih suka berkebun. Lantas, waktu berlalu dan saya jadi ibu (dan belum bisa masak), dan termaafkan karena saya juga bekerja. Setelah risegn inilah, lalu ....jeng....jeng...jeng. Ada pelajaran hidup yang saya pahami: kalau kita mau berusaha, maka kita bisa ...

Renovasi 2023

Kegiatan yang sambung-menyambung memang, dimulai dari sunatan Az, kemudian acara syukuran dan berlanjut merenov rumah. Renov ini yang memang menyita waktu, dua pekan soalnya. Di tambah kudu nyuci rumah dan berbenahnya, capeknya alhamdulillah. Karena memang banyak yang dikerjakan, dimulai dari buat talangan air, keramik dapur, buat plafond dapur, mindahin pintu tengah, ganti tempat cuci baju dan keramik teras. Dan selama proses itu rumah udah berantakan banget, karena barang-barang di dapur dipindahin ke rumah tamu. Aku pun masak di ruang tamu, kulkas dan lemari piring di taro diruang belajar anak-anak. Jadi kita kebanyakan beraktivitas di kamar, karena di ruang lain pak tukang sering lalu lalang. Apalagi pas mindahin pintu, jadi ada tembok yang harus di bobok dan itu debuuuuu banget. Jadi selesai itu aku yang nguciian semua perkakas karena semuanya berdebu. Duh kebayang yang rumahnya kena semburan debu erupsi gunung yaa dan rasanya memang setidaknyaman itu. Pasir menuhin teras, dan kes...

Dari Sepertiga (Menargetkan) Seperdua

Tema target sebenarnya di pekan lalu, tetapi karena masih 'sibuk' hingga waktu berlalu dan tantangan terlewatkan begitu saja. Masya Allah beberapa pekan kebelakang rasanya memang sedang awur-awuran. Alhamdulillah satu-satunya yang tidak tertinggal hanyalah jadwal tahfidz, meski kadang melewatkan kelas tetapi diusahakan besoknya menyetor untuk menambal kekurangan. Menulis memang menjadi target, tetapi bukan prioritas. Menghafal, selain menjadi target juga menjadi prioritas utama. Target untuk tahun ini adalah setengah, alias 15 juz. Bisa gak? Ya dibisa-bisain, ustadzahnya juga Masya Allah, ngilang sehari udah ditanya. Berasa di kejar gak sih? Hehehe Sekarang masih menyetor juz 6, ditambah 3 juz di belakang totalnya baru 9, belum nyampe sepertiga padahal :D. Buat target tinggi gakpapa kok, kalaupun tidak tercapai minimal bisa setengahnya. Insya Allah bisa-lah yaa, kan Allah bahkan menetapkan sesuai dengan prasangka hambanya. Tantangan terbesar masih di satu titik : menyeimbangkan...