Langsung ke konten utama

Zona Open Space : The Biggest Virtual Conference

 Seperti biasa Rabu adalah jadwal Founding Mother, Ibu Septi meng-live di Hexagon City, dan seperti biasa pula saya menanti kejutan apa lagi kali ini.

Memasuki pekan Zona Open Space, ternyata kejutannya benar-benar mengagetkan. Virtual Conference? Bahkan tidak pernah terbayangkan. Kami sebagai Hexagonia benar-benar dihidangkan laboratorium untuk bermain sepuasnya.

Iya, idenya adalah virtual conference, dimana setiap orang bebas memilih, mau berbagi apa, dimana, jamnya kapan. Bebas. Juga bebas memilih, apakah akan menjadi speaker, menjadi participant, menjadi bumblebee atau menjadi butterfly.

Awalnya karena sangat terkesima saya mau langsung ngambil peran speaker tapiii karena saya juga melihat jadwal cohouse maka saya menundanya dahulu. Zona O yang berlangsung dari tanggal 08-20 Februari ini bertepatan dengan masa konsultasi privat keuangan yang akan dilaksanakan oleh cohouse kami. Jadi, di sela pembicaraan tentang zona O tentu saja lebih banyak didominasi pembicaran konsultasi keuangan ini. 

Ada 4 hexagonia yang harus saya tangani konsultasinya, dari sekitar 30 hexagonia yang mendaftar. Juga saya akan mempersiapkan kulwap serie keuangan di tanggal 12 Februari. Yes, masuk semua jadwal.

Berdasarkan pertimbangan itulah saya memutuskan di pembukaan pertama Virtual Conference ini hanya mengambil peran sebagai butterfly, menyimak para speaker yang memang menjadi incaran, di sela waktu mengisi konsultasi keuangan.

Di hari Senin, selain bergembira dengan menikmati beragam speaker di konferensi virtual, saya juga bergembira bertemu pertama kali dengan para klien keuangan.

Teman-teman yang mau melihat keseruan Virtual Conference ini bisa berkunjung disini yaa  https://sites.google.com/view/hexagoncityvc2021 dan ikuti terus di setiap medsos Hexagon City.





#HexagonCityVirtualConference
#HexagonCity
#KuliahBundaProduktif
#ZonaOpenSpace
#InstitutIbuProfesional
#SemestaKaryaUntukIndonesia




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 8 : Visual is Work

Pekan lalu saya sempat di buat panik oleh Azka, yang siang itu demam dan langsung step di sore harinya. Kemudian berakhir dengan opname selama 4 hari di rumah sakit. Ceritanya sedikit panjang, tetapi intinya adalah bagaimana saya menangani ketika Azka step. Ini pertama kalinya Azka step, saya tentu saja panik luar biasa. Bersyukur tetangga di depan rumah saya seorang perawat. Saya benar benar blank. Tetapi fungsi visual dan auditori saya tetap bekerja, alhamdulillah. Saya melihat bagaimana mba perawat melakukan pertolongan pertama ke Azka, dan itu benar benar saya praktekkan selama perjalanan ke rumah sakit yang berjalan 4 kilometer dari rumah saya. Bagaimana dia menjaga alur pernafasan Azka supaya tetap baik dan memberi ganjalan di mulut Azka yang semakin merekat erat. Alhamdulillah berlahan kondisi Azka membaik. #harike8 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #kuliahBunSayIIP

Cantik Rupanya, Menawan Keislamannya

"Bi ini kalau besar pasti cantik, kata tetangga di suatu pagi, mengomentari bungsu kami yang sedang asyik bermain bersama kakak. Saya tersenyum simpul mendengarnya, tak merespon dengan ucapan tetapi mendoakan dalam hati: semoga tidak hanya rupanya yang cantik, akhlak, akidah dan kesholihannya juga menawan. Ya, keindahan rupa adalah hak Allah, yang bisa menjadi karunia dan bisa juga menjadi bencana. Adalah takdir Bi dengan rupa yang begitu manis dipandang. Tapi, segala yang fana tak perlu terlalu di puja, cukup ucapkan Masya Allah pada keindahan penciptaanNya, karena ada yang lebih abadi: amal dan kebaikan yang tak bertepi. Kadang saya memikirkan bagaimana seorang Mushab bin Umair. Seseorang yang Allah takdirkan hadir dengan pahatan wajah yang mempesona, Namun, kesholihannya lebih mempesonakan lagi. Mushab dengan wajah tanpannya lalu menjadi duta Islam di Kota Yatsrib. Wajah memang hal yang paling pertama menarik pandangan, tetapi dengan keindahan pesona itu Mushab menyebarkan keba...

Perlengkapan Pumping untuk Working Mom (Ranah Publik)

Seharusnya, menuntaskan menyusui bayi hingga berusia 2 tahun adalah sebuah kewajiban. Hak dasar anak yang harus ditunaikan dengan baik oleh kedua orang tuanya, kecuali jika ada alasan syari yang melatarbelakangi. Iya kedua orang tua. MengASI adalah perjuangan yang luar biasa, perlu peran seorang ayah untuk mensupport. Itulah beberapa tahun belakangan ini lahir komunitas luar biasa : AyahASI Bagaimana dengan ibu pekerja di ranah publik? Minimal 8 jam bekerja di luar rumah, bagaimana memberikan ASI nya? Baiklah, perkenalkan Aku Ni'mah adalah seorang ibu pekerja, seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta di sektor migas. Kali ini aku akan berbagi pengalaman bagaimana tetap memberikan ASI untuk buah hati, meski kita tidak membersamai. Sejujurnya sejak kehamilan Azka aku sempat terlintas agar resign saja, bagi seorang perempuan tidak ada hal yang paling menyenangkan selain kruntelan sama bocah, benar kan? :) Tetapi kondisi keuangan keluarga kami tidak (belum) memungkink...