Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada
dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala
kemaksiatan.
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu
ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut
ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata
hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan
bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin
mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat
bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU
ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya
Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para
penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal,
antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara
horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan
ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.
Mengapa para
Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut
ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan
Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan
baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh
ADAB baik dari Ibunya
ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk.
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang
masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan
saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir
paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online
maupun offline.
c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.
d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara
mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan
bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai
tahapan yang disepakati bersama.
e. Bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena
sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk
diamalkan.
ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan
sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri
kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
b. Hendaknya penuntut ilmu mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu
atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata,
jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain
pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian
terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan
guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua
kalinya.
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin
menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke
orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah
menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/
sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.
ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk
kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan,
dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu
diri kita dan keluarga.
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan
sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa
mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus
menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan
mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.
Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat
Referensi :
Turnomo Raharjo,
Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah,
2014, hlm. 5
Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015
Sumber : Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 4 #Kalimantan
Komentar
Posting Komentar