Langsung ke konten utama

Cerita Kehamilan (Ketiga)

Tidak ada kehamilan yang menyenangkan, sepertinya itulah mindset orang kebanyakan dan So did I. Meski berulang kali, berkali kali, hamil ya gitu :D

Yang paling mengerikan adalah trimester pertama, 3 bulan pertama kehamilan. So terrible. Mual, mabuk, muntah, pusing, lemas, all day sick dan bernano nano perasaan lain yang gak bisa diungkapkan.
Waktu hamilnya Azka dua tahun lalu, BB ku 48 kilo dan di trimester pertama sukses turun berkilo kilo. No diet. Muntah tiap hari :P

Iya, muntah adalah hal yang paling mengerikan di trimester pertama ini. Aku pernah membaca katanya muntah adalah proses detoks diri, mengeluarkan racun dari tubuh. Tapiii, emang ada muntah yang menyenangkan? Nope.

Dan selama hamil aku sudah pernah muntah dimana mana, dikantor, di bank, di rumah dan di jalan. Haha point terakhir ini enaknya jadi orang Indonesia, coba aku tinggal di Singapura, ngeludah sembarangan aja di denda apalagi muntah.

Indra perasa yang cendrung hambar ini juga bikin aku terkadang pengen makan makanan yang berasa tajam, pedas atau asam. Tpiii makan jenis makanan ini hanya akan menyiksa ketika drama muntah dimulai. Panasnya sekerongkongan, pait, pedas, asam campur jadi satu.

Dan hal yang paling aku senangi di trimester satu adalah TIDUR. I like sleep so much. Kenapa? Karena Cuma saat tidurnya aku bisa bebas dari rasa yang nano nano ini, rasanya pengen tidur terus dan pas bangun sudah waktunya lahiran wkwkwk.

Bedanya hamil ke tiga ini aku lebih enjoy, bukan lebih nikmat tapi karena lebih berpengalaman hehe. Mo nangis kaya apa, mau kesel gimana, hamil ya tetap gitu. Gak merubah sama sekali wkwk

Trimester kedua tentu akan lebih menyenangkan, such as a piece of cake. Nikmat tapi sementara, karena ada horrible di trimester ke tiga.

Di trimester kedua akan lebih enjoy, mual dan teman temannya berlahan menghilang, selera makan meningkat jadi ini kesempatan BB naik drastis haha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pecha Kucha Sesi 3

3 tim yang hadir dengan video Pecha Kucha yaitu: 1. Finansial ( https://youtu.be/Vc7qsQzasME ) Masing-masing slide tidak 20detik tepat dan total keseluruhan lebih dari 1 detik. Point 8 untuk kriteria ini. Penyampaian pesan jelas dan gamblang tapi ada slide yang masih seperti berbentuk flayer hingga pointnya 8. 2. Thama 01 ( https://youtu.be/oB5cqnch1OM ) Durasi videonya 6 menit 44 detik hingga saya beri point 8. Pesan tersampaikan dengan lugas dan jelas, mudah dipahami dengan baik hingga pointnya 10. 3. Jernih ( https://youtu.be/uASfblg70Kg ) Durasi video lebih dari 3 detik, yaitu 6 menit 43 detik. Hingga saya beri point 8. Pesan terdeliver  dengan baik, bahasa mudah dipahami dan gampang dicerna. Poinnya 10 untuk Jernih.

#NHW6 : Bukan Sekedar Menjadi Ibu

Setelah  Demi Masa.. Sesungguhnya manusia benar benar dalam kerugian Kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.. (QS Al-Ashr 1-3) Setiap kali mengingat tentang manajemen waktu, selalu diingatkan oleh surat Al-Ashr diatas, Surat yang sering dibaca dan belum dijalankan dengan maksimal. Menentukan prioritas emang seharusnya dilakukan ya, karena udah sering waktu berlalu dan diri masih ngerasa gini gini aja *jewer diri sendiri. Mari kita checklist... Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting Aktivitas Paling Penting : 1. Ibadah 2. Memasak dan beberes rumah 3. Mengejar milestone 0 KM Aktivitas paling tidak penting : 1. Scrolling medsos, stalking, cek ig Lambe Turah 2. Nonton drama korea  3. Leyeh leyeh, tidur kebanyakan. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? Hiks honestly banyak scrolling medsos ini paling berba...

Materi 6 : Ibu Manajer Handal Keluarga

*Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang _wajib professional_ menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ? Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban s...